Kapolda Riau Buka FGD, Wujudkan Manajemen Keselamatan Transportasi Angkutan Umum di Riau

Kapolda Riau Buka FGD, Wujudkan Manajemen Keselamatan Transportasi Angkutan Umum di Riau

Selasa 28 Mei 2024 19:16:35 WIB

tribratanews.riau.polri.go.id - Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal membuka kegiatan Focus Group Discustion (FGD), yang diinisiasi Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Riau, Selasa (28/5/2024).

Kegiatan ini melibatkan pengusaha transportasi umum serta instansi terkait, di Hotel Grand Elite, Jalan Riau, Pekanbaru.

FGD ini merupakan bagian dari kampanye keselamatan berlalu lintas di Provinsi Riau dan komitmen bersama dengan tema ''Mewujudkan Manajemen Keselamatan Transportasi Angkutan Umum di Provinsi Riau Tahun 2024.

Pada agenda ini juga dilakukan penandatangann komitmen bersama para pengusaha angkutan umum dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mewujudkan Kamseltibcarlantas yang kondusif di Provinsi Riau. 

Sedangkan para narasumber yang hadir pada kegiatan ini merupakan ahli dan berkompeten di bidangnya yang tergabung dalam 5 Pilar.

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen keselamatan transportasi angkutan umum, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Riau.

Dalam sambutannya, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal, menyampaikan,  Perpres yang dikeluarkan Presiden Republik Indonesia, yakni No 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan berlalulintas di mana RUNK tahap kedua ini berlaku dari tahun 2021-2040.

Kapolda menjelaskan, terdapat 5 pilar yang bertanggung jawab dalam mewujudkan Keselamatan berlalulintas di jalan raya, pilar 1 yaitu manajemen sistem yang berkeselamatan, pilar ke-2 jalan yang berkeselamatan. Sedangkan, pilar ke-3 kendaraan yang berkeselamatan. Kemudian, pilar ke-4 pengguna jalan yang berkeselamatan. Terakhir plar ke-5, terkait penanganan korban pasca kecelakaan lalu lintas.

Dirlantas, lanjut Kapolda, telah menyampaikan bahwa permasalahan berlalulintas ini bukan permasalahan yang kecil, permasalahan yang skeptis.

“Ujuk-ujuk (cone and go) bisa kita laksanakan dalam waktu yang pendek. Ini harus betul-betul dilakukan dengan semua pihak kolaboratif. Karena memerlukan sebuah konsep, konsep berkepanjangan, konsep berkelanjutan dari semua stakeholder. Karena tranportasi sesuai perkataan Dirlantas adalah urat nadi,” ucap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.

Pada semua aspek yang ada ideologi, politik, sosial budaya dan ekonomi, bahkan lanjut Kapolda, keamanan dan pertahanan juga membutuhkan transportasi. Karena tidak mungkin seperti tuyul tiba-tiba nyampai ke Bangkinang, tiba-tiba nyampai ke Dumai dan harus menggunakan transportasi.

“Kita tahu bersama-sama bahwa perkembangan kendaraan bermotor setiap tahunnya sangat signifikan. Jadi perlu adanya kolaboratif sistem, semua duduk bersama tidak bisa sendiri-sendiri. Saya sering mengatakan kepada Kasat Lantas, karena saya dulu tumbuh menjadi perwira muda di lalu lintas,” ungkap mantan Kadiv Humas Polri ini.

Menurutnya, cor bisnisnya Polisi Lalu Lintas itu bagaimana mewujudkan keselamatan berlalulintas. Sedangkan, untuk Samsat, itu merupakan salah satu tugasnya, tapi itu bukan kor bisnisnya, tugas yang paling utama ya itu keselamatan berlalulintas.

Iqbal mengatakan, dampak keselamatan untuk pengguna jalan manusia itu langsung dilakukan dengan baik. 

“Saya senang walaupun sibuk, setelah jalan pagi saya ke sini tidak saya wakili. Karena saya percaya ketika konsep ini perlu melahirkan ide-ide atau pemikiran yang cemerlang, brilian. Apalagi dievaluasi mungkin tidak cukup hanya dilaksanakan sekali setahun, mungkin tiga bulan sekali dilakukan Anev,” kata Ketua Alumni Akpol 1991 itu.

Artinya, sebut Kapolda, apakah konsep ini ada benefit efek, bermanfaat atau tidak dam sekaligus menggedor pengusaha dan meminta jangan hanya berorientasi pada benefit orientit, orientasi keuntungan. 

“Gimana caranya agar ada break event poin yang cepat. Misalnya, saya minjam uang di bank setahun, gimana dua tahun ini harus cepat. Karena itu penyogokan itu harus dihilangkan di Riau, minimal kalau berhasil di 2024, tahun 2025 harus lebih berhasil lagi. Pelan-pelan tapi pasti meningkat angka keselamatan,” pesan Kapolda.

“Yang saya sampaikan adalah kita belajar dari Maskapai Singapura Airline, maskapai yang diakui dunia. Kemarin ada kejadian turbulensi di langit Myanmar, tapi berhasil landing, tidak ada korban,” ujar Kapolda. 

Iqbal mencontohkan, bahwa Singapora tercatat memilik hampir zero accident. Kenapa break down, ware manajemen, drown halding yang betul-betul konvertibel, pilot ko pilot. 

Di sana, lanjut Kapolda, bahkan pesawat itu kalau sudah berapa tahun itu walaupun masih bagus sudah harus dijual. Lalu dipilih yang baru.

“Kita tidak. Itu bisa menjadi perhatian bapak ibu semua, menjadi benk smarking untuk bapak ibu semua dalam melaksanakan FGD. Karena itu FGD ini bukan hanya sebagai proyek, tapi saya senang Dirlantas belum genap setahun menjabat sudah menggebrak, bukan kaleng-kaleng,” ucap Kapolda.

“Saya Dirlantas ingin berbakti ingin memberikan ide yang brilian. Tentunya pak Taufik tidak sendiri, semua tim sudah bekerja. Kasat Lantas jangan hanya jadi Kasat Lantas berlama-lama, yang baru diusulkan, sudah ngadap sana ngadap sini. Padahal jadi Kasat Lantas itu tidak enak. Padahal satu bulan diberi sudah bersyukur. Apalagi yang sudah lama, jabatan itu amanah,” terang Kapolda.

Misalnya, lanjut Kapolda, pejabat yang diganti itulah yang terbaik dari yang maha kuasa, pimpinan itu pasti. Pak Iqbal ini juga kan manusia, pak Kapolda juga ingin dianggap sebagai pimpinan yang adil. Pemimpin yang seimbang, tidak hanya diberikan kepada si A, si B.

“Sebagai pimpinan harus balancing sistem, seluruh Kasat Lantas dan Kapolsek saya perintahkan ikuti arahan yang betul, dan berkolaborasi dengan instansi terkait. Saya harap FGD ini bukan hanya sekedar live service, harus ada komitmen harus ada konsep. Bantu kami agar di Provinsi Riau ini pelan tapi pasti maju. Tolong kami agar meminimalisir korban,” pinta Kapolda.

“Saya mengapresiasi. Maka berkomunikasi berdiskusi, bersilaturahmi lah. Karena yang dilakukan Dirlantas ini adalah kampanye berkeselamatan dalam berlalulintas, sekaligus kegiatan forum discustion group dalam rangka mewujudkan manajemen transportasi umum yang berkeselamatan di Provinsi Riau,” katanya.

Sementara itu, Dirlantas Kombes Taufiq Lukman Nurhidayat, mengatakan, bahwa pemerintah adalah bagian dari roda kehidupan di masyarakat. Di mana tumbuh kembangnya masyarakat diketahui melalui produktivitas. 

“Produktivitas itu sendiri dipengaruhi aktivitas dan berhubungan dengan lalu lintas. Bagaimana kita mewujudkan lalu lintas yang berkualitas, otomatis tentunya didukung dengan semua stakeholder yang hadir pada FGD ini, semua pihak maupun  pengusaha transportasi ikut bergandengan tangan,” ungkap Dirlantas.

Kemudian, lanjut Dirlantas, keselamatan berlalulintas itu tidak bisa dipisahkan dengan transportasi darat. Karena transportasi darat memiliki peran penting dalam menumbuhkan ekonomi di Riau.

“Ada yang menjadi beberapa aspek guna fokus keselamatan berlalulintas, aspek yang pertama adalah sumber daya manusia, kedua sarana prasarana, ketiga jalan. Ketiga adalah aspek itu saling berkaitan dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalulintas,” jelas Dirlantas.

“Maksud dan tujuan kami adalah dengan kolaboratif dan peran serta bersama kita wujudkan keselamatan berlalulintas menjadi kebutuhan di Provinsi Riau,” beber Dirlantas.

“Kita melihat data bahwa penyumbang kecelakaan adalah transportasi umum,” kata Dirlantas lagi mengakhiri.

 

 

Scroll to top