Seorang Nenek di Bunuh Oleh Anak Angkatnya

Seorang Nenek di Bunuh Oleh Anak Angkatnya
Ilustrasi

Rabu 04 Mei 2016 07:50:23 WIB
Tbnewsriau - Pembunuhan sadis terjadi di desa Pematang tebih Kab. Rokan Hulu, Riau. Seorang nenek  tewas menggenaskan, Selasa (3/5/2016) , pukul 11.30 WIB.

Nenek tersebut meregang nyawa dengan kondisi kepala terputus usai digorok dengan parang. Nenek berumur 60 tahun bernama Intan, ditemukan oleh cucunya dalam kondisi duduk di bangku plastik dengan leher terpenggal. Melihat ini, sang cucu spontan menjerit histeris hingga memancing perhatian warga sekitar. Selain itu, ditemukan sebilah parang panjang yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

Kapolres Rokan Hulu Riau, AKBP Pitoyo Agung Yuwono SIK Mhum, Pelaku adalah anak angkat korban berinisial RS (20).

"Memang benar, pelaku adalah anak angkat si nenek, adapun motifnya kita belum bisa memastikan, dan masih mendalami kasus ini," kata Kapolres Rohul.

Pelaku RS nekad membunuh ibu angkatnya ini lantaran tidak terima mendapat teguran soal pencurian tabung gas.

"Dari informasi sementara, pelaku ini ketahuan mencuri tabung gas dirumah milik saudaranya, karena tak terima ditegur, pelaku kalap dan membunuh ibu angkatnya," lanjut Kapolres.

Kapolres mengaku meskipun nama pelaku sudah dikantongi, sampai saat ini pihaknya belum berhasil menangkapnya. "Dugaan kita adalah RS, sampai malam ini kita masih melakukan pengejaran, mohon doanya saja supaya kami bisa menangkap secepatnya," terang Kapolres.

Dari keterangan Kabid Humas sebelumnya , AKBP Guntur Aryo Tedjo, dugaan pembunuhan ini dipicu karena pelaku yang diketahui berinisial Rs (20) tidak senang lantaran ditegur oleh Intan. Teguran itu disampaikan korban karena pelaku sebelumnya kepergok mencuri tabung gas di rumah saudara dari nenek tersebut.

Dugaan pembunuhan yang dilakukan Rs kian diperkuat lantaran usai kejadian pembunuhan, Rs berada persis di belakang tubuh korban sambil memegang parang babat.

"Kita masih selidiki kasus pembunuhan tersebut. Untuk jenazah korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit," kata Kabid Humas.

Scroll to top