Kapolda: Upaya Polda Riau Jaga Stabilitas Harga Sawit, Harga ini Tertinggi Dalam 10 Tahun Terakhir

Kapolda: Upaya Polda Riau Jaga Stabilitas Harga Sawit, Harga ini Tertinggi Dalam 10 Tahun Terakhir


Selasa 10 Desember 2019 18:42:42 WIB
Tribratanewsriau.com Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi SIK SH MSI menginstruksikan kepada personilnya di jajaran Polres untuk membentuk dan mengaktifkan tim Patroli Perkebunan yang di back up oleh Dit Samapta  dan Brimob Polda Riau.

Ditemui seusai melaksanakan Press Release tentang pengungkapan kasus Pencurian Sawit di TKP wilayah hukum Polsek Tapung Hilir Polres Kampar siang ini (10/12/2019), Agung mengatakan bahwa pengungkapan pencurian sawit ini adalah titik awal peran Polda Riau dalam upaya untuk ikut mensejahterakan ekonomi masyarakat Riau.

“Hari ini harga sawit mencapai titik tertinggi dalam 10 tahun terakhir, ini harus kita pertahankan dan harus bisa dinikmati oleh masyarakat” ujar Agung 

Oleh karena itu, ujar Agung melanjutkan, bahwa jaminan keamanan setiap warga, termasuk terjaminnya keamanan rantai distribusi barang dan jasa disetiap aktifitas masyarakat termasuk komoditas sawit harus bisa diwujudkan dengan kehadiran Polri ditengah tengah masyarakat. Adalah kewajiban Negara untuk hadir memberikan rasa rasa aman itu. Ia sudah memerintahkan Karo Ops disetiap Poplres untuk membentuk dan mengaktifkan kegiatan tim patroli perkebunan yang terbagi menjadi tiga zona yakni zona utara, tengah dan zona selatan, untuk memback up Polres jajaran dengan menurunkan tim patroli perkebunan dari Dit Samapta dan Brimob Polda Riau.

Diharapkan dengan adanya Patroli Perkebunan ini diharapkan warga merasakan kehadiran negara. Dan tidak mengalami kerugian dengan munculnya pelaku pencurian Tandan Buah Sawit (TBS) ataupun minyak CPO, ujar Agung.

Naiknya harga TBS juga sangat rentan terhadap niat dan kesempatan bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian ataupun kejahatan lainnya

"Dengan adanya Patroli perkebunan inilah, Polda Riau bermaksud meminimalisir tindak kejahatan. Sehingga kenaikan harga TBS benar benar dirasakan manfaatnya oleh para petani" ujar Agung.

Sementara itu Slamet, (47thn) seorang petani sawit di desa Kijang Makmur kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar yang ikut hadir dilokasi Press Release mengatakan rasa senang dengan kenaikan harga BTS seperti sekarang ini. "Selaku petani sawit, tentu kami sangat senang dengan harga TBS yang kini menanjak naik dan kalau bisa terus naik untuk kesejahteraan petani", ujar ayah dua anak ini.

Slamet mengungkapkan bahwa dengan adanya jaminan keamanan dan Patroli perkebunan dari Polres dan Polda, ia yakin penghasilannya akan meningkat dengan lebih baik dan gangguan dapat dicegah.

"Bulan Juli tahun depan anak saya tamat SMA. Saya yakin anak saya bisa melanjutkan pendidikan ke Universitas seperti harapan kami", ujar Slamet bersukacita.

Scroll to top