Syamsul Bahri yang sebagai pengusaha tepung roti itu ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Kapolsek Tapung Hulu Iptu Try Widyanto Fauzal SIK kepada wartawan di depan Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru, menjelaskan kronologisnya, bahwa penemuan jasad korban tersebut berawal dari informasi masyarakat Desa Kasikan dan melaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Kasikan Brigadir Jasman.

"Brigadir Jasman langsung melaporkan ke saya. Dan atas laporan tersebut, kami meluncur ke TKP dan melakukan olah TKP," ujar Kapolsek Tapung Hulu, Senin malam (24/2/2020) di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru.

Untuk jenazah, katanya lagi, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan identifikasi forensik.

"Dari hasil identifikasi forensik, korban bernama Syamsul Bahri. Yang mana korban tersebut ada dari laporan polisi yang ada di Polresta Pekanbaru yang melaporkan bahwa terjadi penculikan. Yang mana mobil korban terbakar di daerah Rantau Berangin," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan identifikasi forensik, sambung Iptu Try, ada kekerasan di kepala korban.

"Diduga kematian korban tersebut disebabkan adanya kekerasan. Dan keterangan dari dokter forensik itu kurang dari 5 hari tapi lebih dari 1 hari. Dan di kepala itu memar. Ciri-ciri kekerasan hanya di kepala saja," jelas Iptu Try.

Sementara itu, pantauan media ini di areal Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru, tampak isteri korban menangis histeris diiringi tangisan keluarganya (Riausatu.com).