Kamis 23 April 2020 16:39:30 WIB
tribratanewsriau.com. Mahasiswa Sixnature (Angkatan 16) Sekolah Tinggi Farmasi (Stifar), Rabu (22/4/2020) membagikan sembako, masker, leaflet dan juga edukasi kepada masyarakat.
Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita riausatu com bahwa Kegiatan Stifar Riau tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, RS Syafira Pekanbaru, Himpunan Mahasiswa Islam BADKO Riau–Kepri, Ikatan Pelajar Mahasiswa Pekanbaru serta beberapa Donatur yang terlibat dengan harapan dapat meminimalisir rantai penularan wabah Virus Corona di Pekanbaru.
Menurut koordinator kegiatan, Yaprion, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan karena masih ada beberapa warga yang tidak mengindahkan kebijakan Pembatasan Status Berskala Besar (PSBB) yang dibuat oleh pemerintah Kota Pekanbaru yang dimulai Jumat 17 April 2020, ditambah lagi masih ada juga warga yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
"Maka dari itu kami dari Sixnature tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan sosial ini untuk mengedukasi kepada masyarakat yang masih berada di luar rumah tanpa kepentingan tertentu dan menjelaskan kepada masyarakat pentingnya menggunakan masker pada saat melakukan aktivitas di luar rumah," ucapnya.
Ia berharap, kegiatan sosial yang dibuat oleh kawan–kawan angkatan 16 yang didukung penuh oleh kampus kami Stifar Riau bisa bermanfaat bagi masyarakat Pekanbaru.
"Semoga pandemi covid–19 ini cepat berlalu di Pekanbaru, supaya warganya tetap melakukan aktivitas seperti biasa tanpa memikirkan akan tertular penyakit covid–19 ini," harapnya.
Ia menyebutkan, saat ini jumlah korban positif covid–19 semakin bertambah dan meluas, tercatat 35 positif, 9 sembuh dan 4 dinyatakan meninggal dunia.
"Hampir seluruh kabupaten kota sudah terjangkit kecuali Kabupaten Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Meranti dan Indragiri Hulu yang bebas dari pasien positif Covid–19. Namun terdapat pasien PDP. Kita berharap agar tidak ada lagi penambahan pasien positif Covid–19 di Provinsi Riau," tuturnya.
Sementara itu, Demisioner Presiden Mahasiswa Stifar Riau 2018–2019, Sandika Syaputra menambahkan, wabah ini akan tetap ada jika perilaku masyarakat kita tidak berubah dan tetap pengabaikan arahan dari pemerintah.
Sandika juga menyebutkan sangat menyayangkan lambannya respon pemerintah terkait problematika di masyarakat terutama dibidang sembako.
"Yang mana dapat kita saksikan bahwa banyaknya masyarakat yang mengeluh sulitnya untuk membeli sembako dikarenakan tidak lagi memiliki penghasilan dan sudah di PHK. Kemudian juga yang sangat saya sayangkan adalah pada Peraturan Walikota Pekanbaru Pasal 22 tentang pemenuhan kebutuhan dasar penduduk selama PSBB yang saya rasa tidak memiliki dampak positif apa–apa dikalangan masyarakat," katanya.
Sandika berharap, Pemprov dapat mengevaluasi kinerja dari Pemko Pekanbaru terkait ini.
"Semoga tidak ada lagi wabah serupa di negeri junjungan ini," terangnya.
Berhasilnya kegiatan ini, katanya lagi, tidak lepas dari sumbang saran seluruh pihak yang terkait yang memberikan dukungan dan arahan berdasarkan problematika apa yang ada di masyarakat.
Dijelaskan Sandika, jumlah sembako yang dibagikan sebanyak 60 paket, dan masker 800 lembar.
"Pembagian sembako dan masker itu dibagikan ke warga seperti di pinggir jalan, pasar dan pemukiman penduduk. Untuk itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donator baik dari Pemprov Riau, Polda Riau, DPRD Riau, HMI BADKO Riau–Kepri, IPEMARU, KKN 2019 Stifar Riau dan Dapur Pak Boss serta seluruh sponsor dan donator yang tidak dapat disebutkan satu persatu," katanya.
Kata Sandika, kegiatan ini akan terus berlangsung sampai bulan Ramadhan nanti dengan harapan bahwa kaum dhuafa, fakir miskin dan tunawisma dapat menjalankan ibadah puasa tidak dengan kondisi kelaparan.
"Untuk itu besar harapan kami bahwa Donasi ini agar terus dilanjutkan untuk mengurangi beban dari masyarakat yang terdampak wabah covid–19," tutupnya.
Adapun donasi yang diberikan yaitu sembako yang dibagikan untuk penyandang Tunawisma serta masyarakat miskin yang terdampak wabah covid–19, pemberian masker kain gratis untuk para pedagang yang terpaksa berjualan di luar untuk mencari penghasilan demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan penempelan poster informasi terkait covid–19 di fasilitas umum yang ada di Pekanbaru, dan juga penyerahan leaflet kepada masyarakat serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat.