Kapolda Riau : Situasi Kamtibmas Hari Raya Idul Fitri di Riau Aman Terkendali

Kapolda Riau : Situasi Kamtibmas Hari Raya Idul Fitri di Riau Aman Terkendali


Rabu 27 Mei 2020 18:26:21 WIB
tribratanewsriau.com. Perayaan Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2020 ini, memang sedikit berbeda dibanding tahun–tahun sebelumnya.

Sebagiamana diberitakan oleh kantor berita Tribunpekanbaru bahwa Hal ini lantaran masyarakat sedang menghadapi pandemi wabah Corona atau Covid–19. Di Indonesia, tradisi mudik yang biasanya dilakukan saat Lebaran, kini untuk sementara dilarang oleh pemerintah.

Terlebih bagi daerah yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Masyarakat diminta tidak pergi meninggalkan daerahnya. Larangan mudik ini sebagai bentuk upaya untuk menekan dan memutus mata rantai atau potensi penyebaran Virus Corona.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, jajarannya terus melakukan pengawasan, dalam rangka penegakan aturan PSBB dan larangan mudik.

Saat ini, ada 6 kabupaten dan kota di Riau yang sedang melaksanakan kegiatan PSBB. Adapun 6 kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning yang melaksanakan PSBB diantaranya Kota Pekanbaru, yang memang sudah lebih dulu menerapkan dan saat ini sudah masuk PSBB tahap III.

Lalu ada Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Dumai.

Ribuan personel dikerahkan dan ditempatkan di titik–titik tertentu, termasuk di daerah perbatasan Riau dengan Provinsi tetangga. Disebutkan Irjen Agung, secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Riau, relatif aman dan terkendali.

"Kota Pekanbaru relatif sepi, demikian juga di wilayah," jelas Agung saat diwawancarai Tribun, Selasa (26/5/2020).  Lanjut Jenderal bintang dua ini, ratusan kendaraan setiap hari mulai dari H–3 Lebaran, diminta putar arah kembali ke asal.

Ini dikarenakan, pengendara tidak mematuhi protokol kesehatan dan aturan angkutan. "Mereka juga diberi teguran tertulis maupun lisan. Khususnya jalur dari dan ke Sumatera Barat (Sumbar)," papar Kapolda.

Dalam wawancara sebelumnya disebutkan Irjen Agung, untuk pelaksanaan PSBB yang baik, maka ada 3 hal yang menjadi fokus utama.

Pertama, tentunya upaya untuk memutus penularan Covid–19 itu sendiri dengan sejumlah langkah konkrit.

Salah satunya penyemprotan disinfektan yang sudah dilaksanakan serentak pada Minggu (17/5/2020) lalu, serta diikuti langkah–langkah yang lain.

"Termasuk menerapkan physical distancing yang benar, mematuhi protokol kesehatan, harus dilakukan menyeluruh.”

“ Di Kampar sudah mulai, masuk ke Kampar wajib memakai masker, ini langkah awal tentunya," kata Agung.

Lanjut dia, hal kedua adalah, intervensi kesehatan yang dilakukan tim terkait kepada para korban atau pasien yang menderita atau terpapar Covid–19.

Baik itu yang positif berdasarkan hasil swab test, berstatus isolasi atau dalam pengawasan, serta ODP.

"Ini penting, karena kalau intervensi kesehatannya ini juga lemah, akan memunculkan hal–hal yang baru. “

“Setidaknya akan memunculkan akibat yang fatal. Seperti 6 korban meninggal positif di Pekanbaru," terangnya.

Intervensi kesehatan di sini maksud Agung, yaitu bagaimana bisa menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD), obat–obatan dan perlengkapan lainnya agar pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan, bisa segera sembuh.

Hal ketiga yang tak kalah penting menurut Agung, yaitu menangani dampak sosial yang terjadi di masyarakat.

"Kita juga sudah lakukan upaya supaya masyarakat yang terdampak, bisa mendadat bantuan jaring pengamanan sosial," ucapnya. "Baik yang sudah terdata oleh dinas terkait setempat, maupun masyarakat mendadak terdampak karena kehilangan pekerjaan," sambung dia.

Seperti contohnya kata Agung, Polda Riau mendorong pelaksanakan program pemberdayaan masyarakat.

Lewat skema bertani atau bercocok tanam secara mandiri. Tentunya ini juga bisa menggerakkan kembali ekonomi masyarakat, dan meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid–19 yang tidak tahu kapan selesainya.

"Kita harap ada target untuk 3 hal (yang menjadi fokus utama) ini, supaya nanti capaiannya menjadi bahan evaluasi, supaya sukses pelaksanaannya," beber Jenderal bintang dua ini lagi.

Dia menambahkan, untuk masyarakat yang berada di rumah, penyampaikan informasi yang positif tentunya juga sangat diperlukan.

Hal ini berguna untuk menguatkan masyarakat, memberi semangat yang bisa berdampak pada ketahanan imunitas. Sehingga bisa tetap aman dari potensi tertular Virus Corona.
Scroll to top