Kamis 30 Juli 2020 08:50:06 WIB
Tribratanewsriau.com - Nelayan yang dikabarkan tenggelam di Sungai Nilo, Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (29/7/2020).
Nelayan bernama Khaidir itu diketahui tenggelam pada Rabu (29/7/2020) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB saat mencari ikan di Sungai Nilo pada Selasa (28/7/2020) malam.
Pria berusia 61 tahun itu ditemukan setelah upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan sejak pagi hari.
Tim yang terlibat yakni Satpol PP dan Damkar, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim Polair Polres Pelalawan, Basarnas Pekanbaru, dibantu oleh puluhan masyarakat yang mengerahkan kapal pompongnya.
"Proses pencarian yang kita lakukan sekitar delapan jam. Pukul korban kita temukan sekitar pukul 14.40 wib," ungkap Kepala Satpol PP dan Damkar Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (29/7/2020).
Proses pencarian menggunakan berbagai metode oleh tim gabungan. Mulai dari penelusuran menggunakan speedboat dan pompong dari hulu hingga ke hilir.
Menyisir di dekat lokasi ditemukannya sampan dan senter korban.
Bahkan membuat gelombang menggunakan kapal dengan harapan tubuh korban timbul ke permukaan.
Kemudian mengerahkan penyelam tradisional dari warga setempat.
Penyelam diturunkan di lokasi yang diduga tempat korban jatuh dari sampan.
Penyelam tradisional menggunakan bantuan angin dari mesin kompresor itu akhirnya berbuah manis.
Jenazah korban ditemukan tidak jauh dari lokasi korban tenggelam.
"Korban di depan di depan rumahnya, lebih tepat di seberangnya. Kondisi jenazahnya masih utuh dan belum mengembang," tambah Abu Bakar.
Tim langsung mengevakuasi jenazah Khaidir ke atas kapal dan dibawa ke tepi.
Selanjutnya diserahkan kepada keluarga korban agar disemayamkan dan dikebumikan.
Korban diduga mencari anak ikan di sungai untuk makanan ikan yang ada di kerambah.
Hingga subuh hari tak kunjung pulang dan saat diperiksa anaknya ke sungai, ternyata yang ditemukan sampan kosong dan lampu senter yang terjatuh.
Menurut Camat Pangkalan Kerinci, Dodi Asma Saputra, korban langsung dikebumikan oleh pihak keluarga beberapa saat setelah disemayamkan dirl rumah duka usai dimandikan.
Nelayan tersebut diduga tiba-tiba pusing saat "melaut" dan terjauh ke dalam sungai.
"Info yang kami dapat, korban ada riwayat sakit sering merasa pusing. Tiba-tiba tipam gitu. Apalagi usia beliau juga sudah tua," ujar Camat Dody.