Konperensi Pers Akhir Tahun Polda Riau

Konperensi Pers Akhir Tahun Polda Riau

Kamis 31 Desember 2020 14:29:33 WIB

Tribratanewsriau.com. Polda Riau melakukan Konprensi Pers sebagai penutup tahun 2020 di Ruang Tribrata lantai 5 Gedung Utama Polda Riau jalan Patimura no 13 Kota Pekanbaru tadi pagi (30/12)

Dalam keterangannya kepada wartawan, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan bahwa Dibidang pembinaan personil, Polda Riau telah memberikan 310 reward (penghargaan) kepada personil yang berprestasi, terbagi kepada personil yang berhasil ungkap narkoba, ungkap pencurian dengan pemberatan, penyelundupan dan Polisi Teladan.

Namun demikian juga ada punisment dalam bentuk PTDH, Mutasi bersifat Demosi dan bentuk bentuk hukuman lainnya. Pembinaan juga dilakukan kepada personil yang akan memasuki masa pensiun. Agar mampu melakukan kegiatan kegiatan yang tetap produktif setelah masa pensiun tiba.

Dalam bidang rekruitmen, Polda Riau juga melakukan perekrutan dalam bentuk mengakomodasi suku suku terdalam dan terpencil. Dari jalur kompetensi Polda Riau juga melakukan perekrutan khusus dari kaum marjinal seperti ortunya dari buruh bangunan dan kaum marjinal lainnya.

Dalam kesempatan Konpers ini Agung juga menyampaikan bahwa Polda Riau juga sudah menyelesaikan pembangunan gedung baru Polda Riau diatas lahan seluas 5,9 HA yang kemudian diresmikan oleh Wakapolri secara Online.

Disamping itu, ujar Agung, juga sudah diselesaikan pembangunan gedung baru SPN diatas tanah seluas 28 Hektar di daerah Rimbo Panjang Kabupaten Kampar. Sarana dan prasarana yang di gunakan untuk mencetak generasi muda Polri juga sudah siap pakai. "Gedung baru SPN di Rimbo Panjang kabupaten Kampar kini sudah digunakan untuk mendidik putra putri terbaik di Riau" Ujar Agung menjelaskan.

Upaya upaya pencegahan juga dilakukan Polda Riau dalam berbagai bentuk Operasi Kepolisian seperti Operasi di bidang Binmas, yakni Operasi Bina Kusuma Lancang Kuning. Di bidang Lantas Polda Riau menggelar Operasi Patuh Lancang Kuning. Operasi Patuh Lancang Kuning ini tidak dimaksudkan untuk penindakan. Juga dilakukan Operasi Zebra untuk bidang Lalu Lintas. Polda Riau hingga saat ini juga masih melakukan Operasi Aman Nusa II. Termasuk juga melakukan Operasi Mantap Praja Lancang Kuning untuk PAM Pilkada serentak awal Desember yang lalu.

Diungkapkan juga oleh Agung bahwa untuk kasus kasus Teroris yang telah terjadi di Riau langsung ditangani oleh Densus 88. "Sejumlah 22 orang tersangka kini sudah ditangani oleh Densus 88" Ujar Agung.

Kasus kasus menonjol lainnya adalah Jambret dan Curanmor. Polda Riau terus berbenah dan meningkatkan kemampuan anggota untuk menekan angka kejahatan dibidang Jambret dan Curanmor ini.

Terkait dengan Operasi Kebakaran Hutan dan Lahan, Polda Riau sudah menggunakan aplikasi khusus bernama Dasboard Lancang Kuning yang dengan bantuan aplikasi ini mampu mendeteksi titik api sejak awal dipantau oleh Satelit. Karena pantauan yang akurat dari aplikasi Dasboard Lancang Kuning, aparatur Polri bersama stake holder lainya berhasil memadamkan 6016 titik api.

Dalam Operasi Kebakaran Hutan dan Lahan ini Polda Riau juga sudah membuat ratusan kanal, melaksanakan Patroli Karhutla secara rutin. Dari kegiatan ini, saat ini Polda Riau berhasil membekuk 63 tersangka pembakar Lahan.

Dari 8154 kasus yang terjadi, paling dominan terjadi adalah pencurian dengan pemberatan. Diikuti kasus tindak pidana penggelapan. Polda Riau juga menangani 249 kasus pencurian dengan pemberatan.

Dalam hal penanganan kasus Korupsi terjadi pelambatan penanganan kasus. Hal ini terjadi karena birokrasi yang berbelit. Audit tentang benar apa tidaknya terjadi kerugian negara, terlebih dahulu harus ada audit oleh lembaga yang berwenang.

Pengiriman berkas untuk diteliti auditor yang berwenang butuh waktu terkadang sampai 2 tahun.

"Jadi disini terjadi pelambatan bukan karena penyidik lalai namun karena prosedur yang harus diikuti oleh penyidik Polri" Ujar Agung sambil menutup keterangannya.

Scroll to top