Jumat 15 Juli 2016 15:00:36 WIB
Tribratanewsriau. Tahun 2016 ini, arus mudik paling banyak didominasi di Lintas Barat, yang hubungkan Riau dengan Sumatera Barat via Kabupaten Kampar. Direktorat Lalu Lintas Polda Riau mencatat, saat puncak arus mudik dan balik beberapa hari lalu, volume kendaraan sempat meningkat hingga 120 persen.
Peningkatan tersebut didominasi kendaraan roda dua dan roda empat milik pribadi. "Meningkat 120 persen dibanding hari biasanya. Puncaknya pada H-3 dan H+4. Paling dominan di Kampar. Di sana terjadi peningkatan arus yang luarbiasa," ungkap Dirlantas Polda Riau, Kombes Guritno Wibowo, didampingi Kabid Humas, AKBP Guntur Aryo Tejo.
Beruntung tahun ini proses semenisasi jalan sudah selesai, sehingga tidak menimbulkan kemacetan parah. Mayoritas penumpukan kendaraan hanya terjadi akibat lokasi pusat perbelanjaan/pasar yang berada di rute mudik. "Namun pantauan kita tidak ada macet parah hingga stagnan tidak bergerak, semua normal," jawabnya.
"Tahun ini jalur mudik sangat ready digunakan. Rambu dan marka jalan lengkap. Ditambah lagi hari libur panjang, sehingga proses mudik dan arus balik bisa dipecah-pecah sehingga pengendara tidak serentak tumpah ke jalan yang bisa menyebabkan kemacetan," kata Guritno, di Mapolda Riau, Jumat (15/7/2016) siang.
Selain di Lintas Barat, dominasi aktivitas mudik juga terpantau meningkat di Kabupaten Siak dan dalam Kota Pekanbaru. Masih menurut catatan polisi, angka kecelakaan sepanjang arus mudik tahun ini menurun. "Ada 32 kasus kecelakaan di 2016, sedangkan tahun lalu ada 47 kasus. Ini menurun," tegas dia.
"Rata-rata dialami usia produktif mulai 21 hingga 26 tahun. Disebabkan karena kecepatan (out of control, red). Total ada 14 korban meninggal dunia, 18 luka berat dan 52 orang luka ringan. Kalau tahun lalu 26 orang meninggal dunia dan 43 orang luka berat serta 62 luka ringan," ujarnya.
Dalam 15 hari terakhir, ada 2.211 perkara pelanggaran yang ditindak polisi. 1.082 diberi Tilang dan 1.139 lainnya diberi teguran. "Pelanggaran naik 33,35 persen dibanding tahun lalu. Mereka ditindak karena berpotensi menimbulkan kecelakaan, mulai dari tidak pakai alat keselamatan dan ngebut," tutupnya. (eda)