Berkat Tekhnologi modifikasi cuaca,
Hospot Kebakaran Hutan di Riau kini nihil

Hospot Kebakaran Hutan di Riau kini nihil


Minggu 17 Juli 2016 20:26:12 WIB
Tribratanewsriau. Pesawat Cassa dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ditugasi melakukan modifikasi cuaca, berhasil menabur dua ton garam di atas langit Provinsi Riau, Minggu (17/7/2016). Dengan begitu diharapkan bisa memicu turunnya hujan dari awan potensial, sehingga hutan dan lahan tak lagi kering.

Operasi Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC) terus dilakukan Satgas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, dengan maksud untuk memancing munculnya hujan dengan menyemai garam di awan potensial yang mengandung uap air tinggi. Tentu hal tersebut punya tantangan besar, mengingat faktor angin juga mempengaruhi titik jatuhnya hujan ini.

Sejak dimulainya operasi itu pada Jumat lusa lalu, tercatat sudah berton-ton garam yang ditabur (disemai) di awan. Bahkan hari ini saja, Minggu (17/7/2016), Satgas telah menabur dua ton garam dalam dua kali penerbangan. "Hari ini dua ton kita semai," ungkap Kasibaseops Disops Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Lek Ferry Duwantoro.

Lokasi awan yang jadi sasaran, kata dia, antara lain di atas langit Kabupaten Kampar dan Rohul. Kemudian dilanjutkan penyemaian kedua di daerah Siak dan Bengkalis, dengan ketinggian delapan hingga 12 ribu Feet. "Karena di sana terpantau ada awan potensial seperti Cumulus dan Stratocumulus," sebutnya, Minggu sore.

Selain itu, upaya bom air (Waterbombing) juga terus dilakukan dengan mengerahkan helikopter ke titik api yang membakar lahan, sementara tim di darat melakukan pemadaman dan pendinginan, sekaligus menjaga area supaya tidak membara kembali. "Jadi semuanya berkoordinasi menjaga agar zero hotspot (titik panas, red)," urai Ferry.

Menurut pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Minggu sore, titik panas (hotspot) di Riau sudah berada di titik nol. Ini jauh lebih baik dibanding beberapa hari sebelumnya, di mana terdapat lonjakan titik panas yang cukup signifikan. "Sudah mulai zero dalam beberapa hari ini," pungkasnya.

Turun drastisnya titik panas itu juga disebabkan karena sebagian wilayah Riau diguyur hujan dalam dua hari terakhir. Bahkan terik matahari pun tidak semenyengat hari biasanya, dimana temperatur bisa mencapai angka maksimal hingga 35 derajat Celcius. Repro: Go riau  (eda)
Scroll to top