Polisi dimudahkan dengan adanya sepeda motor pemadam kebakaran hutan

Polisi dimudahkan dengan adanya sepeda motor pemadam kebakaran hutan


Kamis 21 Juli 2016 20:23:31 WIB
Tribratanewsriau. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya Aswin Usup, berhasil memodifikasi antara sepeda motor dengan mesin pompa air untuk memudahkan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. 

Atas temuan itu, Aswin sengaja diundang Badan Restorasi Gambut yang merupakan lembaga negara Ad Hoc bentukan presiden Joko Widodo. Dengan adanya sepeda motor itu, polisi merasa dimudahkan dalam memadamkan api saat kebakaran hutan dan lahan terjadi di Riau.

"Dengan adanya teknologi ini, kita lebih dimudahkan. Namun, kekuatan personel kita tetap dicukupi sesuai kebutuhan. Tidak mengurangi jumlah anggota," ujar Kapolda Riau, Brigjend Pol Supriyanto (21/7/2016).

Sementara itu, Kapolres Kampar, AKBP Edy Sumardi Priadinata juga mengatakan hal yang senada. Dia mengapresiasi kreativitas yang dihasilkan oleh Aswin untuk kepentingan bersama. 

"teknologi ini sangat baik dan ide kreatif. Sebuah terobosan baru dalam penyediaan air untuk memadamkan api saat kebakaran hutan dan lahan di lokasi kita," ucap Edy.

Menurut Edy, selama ini dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan hanya menghasilkan beberapa liter saja dan sulit dibawa untuk masuk ke lokasi yang tidak mudah dijangkau serta memakan waktu.

"Kalau sudah memakan waktu, tentu pemadaman api juga tidak maksimal. Dengan adanya pembuatan Kanal bloking dan sumur Bor serta modifikasi sepeda motor dengan mesik pompa untuk menyalurkan air ke titik api itu, ini lebih memudahkan kita," terang Edy.

Menurut Aswin Usup, instruktur dan konsultan penerapan teknologi dari Universitas Palangkaraya Kalimantan, pompa air tenaga sepeda motor tersebut lebih efisien ketimbang mesin pompa air sebelumnya, yakni mesin robin.

"Ini lebih irit karena modalnya hanya sekitar Rp 1 juta per titik. Pemasangannya di lapangan paling lama 10 menit. Sepeda motor dipasangi alat (siput) pompa ke selang. Jadi tak perlu banyak orang, cukup dua orang saja," ujar Aswin.

Dosen Fakultas Pertanian di Universitas Palangkaraya ini menjelaskan, dirinya sengaja didatangkan Badan Restorasi Gambut ke Rimbo Panjang untuk mengajarkan teknik tersebut ke masyarakat setempat, sehingga saat kebakaran terjadi bisa langsung merespon cepat.

"Tanpa perlu menghubungi mobil pemadam yang membutuhkan waktu lama. Bahkan, jika biasanya pakai pompa robin berat untuk diangkat saat masuk ke lahan. Sekarang lebih praktis dengan sepeda motor dan alat sederhana yang ringan plus selangnya," ucapnya.

Menurutnya, terobosan yang menghasilkan kreativitas itu juga sudah diterapkan di Palangkaraya, sejak beberapa bulan lalu. "Kita berharap cara ini bisa dipreplikasi dan ditularkan di daerah lain," ujar Aswin.
Repro: merdeka.com (eda)
Scroll to top