Karena tak adanya air dan sangat luasnya lahan terbakar,
Polisi kesulitan padamkan kebakaran di perkebunan sawit Rohil

Polisi kesulitan padamkan kebakaran di perkebunan sawit Rohil


Selasa 16 Agustus 2016 15:09:01 WIB
tribtratanewsriau. Kebakaran lahan di perkebunan kelapa sawit milik warga yang sedang bersengketa di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau sejak Senin (15/8), hingga Selasa (16/8), belum juga padam. Kebun di lahan gambut ini sekitar 25 hektare.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, lahan ini milik Teguh Santoso. Tadi saat puluhan personel Brimob memadamkan api di sini, anggota Ditreskrimsus mencari pelaku, namun belum ditangkap masih kita kejar," ujar Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi kebakaran lahan.

Supriyanto menjelaskan, untuk memadamkan api di lokasi tersebut, pihaknya mengerahkan dua pleton atau sekitar 60 personel dibagi dalam 6 tim kecil, dan dibantu enam mesin robin yang dipimpin komandan Bataliyon Detasemen B AKBP Laode Proyek. Dan dibantu 30 personel dari Koramil BKO Yonif 132 Bima Sakti dipimpin Danramil Kapten Inf Alfarisi.

"Anggota sudah berusaha untuk memadamkan namun belum berhasil. Untuk di Kecamatan Tanah Putih ini saja ada sekitar 100 hektare," kata Supriyanto didampingi Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo dan Kasat Brimob Kombes Pradah Pinunjul dan Direktur Reskrimsus Kombes Rivai Sinambela.

Supriyanto tak menampik sulitnya akses ke area yang terbakar, ditambah lagi sumber air yang jauh dari lokasi kebakaran menjadi kendala anak buahnya dalam upaya pemadaman.

"Meski tidak mudah karena ini lahan gambut, dan parit kanal jauh dari lokasi, anggota masih berusaha sampai api betul-betul padam. Pokoknya, pantang pulang sebelum padam," ucap Supriyanto.

Dari hasil penyelidikan polisi, Teguh Santoso sebagai pemilik lahan sekitar 25 hektare ini masih bersengketa dengan Pemda Rokan Hilir Mahkamah Agung. "Tim Krimsus dipimpin Kombes Rivai Sinambela sedang menyelidiki, apakah ini sengaja dibakar atau bagaimana," terangnya.

Jenderal bintang satu jebolan AKABRI tahun 1986 ini juga berharap adanya bantuan dari Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin untuk melakukan water bombing di lokasi tersebut.

"Saya sudah komunikasi dengan Danlanud (Marsma Henri Alfiandi), agar mengirimkan helikopter untuk water bombing," tegasnya.
Repro: merdeka.com (eda)

Scroll to top