Yang aneh dari Seminar Antisipasi Karhutla 2017 di SPN Pekanbaru,
Pemda Riau tak anggarkan pembuatan kanal blocking.

Pemda Riau tak anggarkan pembuatan kanal blocking.
Kapolda saat di lapangan memadamkan lahan gambut yang terbakar
Selasa 23 Agustus 2016 10:43:53 WIB
Tribratanewsriau. Setelah Polda Riau mengadakan seminar soal Kebakaran Hutan dan lahan, hari Senin (22/08/2016) maka didapatlah beberapa strategi atau jalan keluar agar Riau dan juga daerah lain (seperti Kalimantan) bisa keluar dari musibah berulang soal Kebakaran  Hutan dan lahan. 

Pada dasarnya sebagai salah satu jalan keluar sangat ampuh adalah dengan membuat sekat kanal atau kanal blocking. Dengan adanya kanal blocking yang digagas oleh Polda Riau maka kini bisa dibuktikan lahan gambut bisa selalu basah. Tentu saja yang harus dilakukan adalah peran serta dari semua stakeholder agar bisa lebih banyak dibuat kanal blocking. Anehnya biaya pembuatan kanal tidak terdapat Pos Anggaran dari Pemda Riau sendiri sehingga Polda Riau membuat sekat kanal selama ini karena bentuk kerjasama dari dana CSR perusahaan yang dengan kesadaran si perusahaan sebagai bentuk respon mereka terhadap kerusakan lingkungan yang parah gara gara Lahan yang terbakar. 

Kesimpulan seminar yang lain adalah Model pengelolaan gambut dengan cara pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dibutuhkan pengembangan mata pencaharian masyarakat lokal  dengan cara menghidupkan kembali tumbuhan ekosistem gambut dengan tanaman jelutung, sagu dan lainnya untuk pengembangan pariwisata dan perikanan. Kemudian Restorasi gambut  yang dikembangkan oleh pemerintah meliputi Teknik penanganan gambut yang dikembangkan dengan tiga tekhnik pendekatan yakni Rewetting (pembasahan) dengan teknik canal blocking diatas, canal backfilling (pengisian kanal), deep wells (pembuatan sumur dalam) untuk pengisian kanal. Perlu diadakan penanaman kembali lahan lahan gambut yang telah terbakar dengan cara perawatan dan pembibitan. 

Dengan adanya kanal  pada daerah ekosistem gambut sesuai rencana BRG (Badan Restorasi Gambut) untuk tahun 2015 dan 2016 ditargetkan 50% lahan gambut tertangani. Namun demikian tetap saja Riau butuh dukungan dana APBD untuk pembuatan sekat kanal yang lebih besar sementara RJPMD Prov Riau tetap saja belum dirubah. Semua peserta seminar masih sangat mengharapkan agar Pemda Riau merubah arah kebijakannya terkait musibah asap yang bertahun tahun seperti sengaja diabaikan. (AA)
Scroll to top