![]() |
![]() |
|
Menko Polhukam RI, Mahfud MD mengatakan informasi yang sengaja ditutup-tutupi dan disembunyikan pada saatnya nanti akan terbuka dengan sendirinya.
Hal ini disampaikan oleh Mahfud saat hadir dalam peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional (Hakin) 2023 di Hotel Labersa Kampar, Rabu (17/5/2023). Mahfud hadir sebagai undangan atas perannya yang dominan sebagai tokoh dalam keterbukaan Informasi publik bersama tiga tokoh lain, yakni Efendi Gazali, Lina Armanda dan Titi Anggraeni.
Mahfud mengatakan bahwa ia akan mendukung setiap upaya upaya untuk lebih terjaminnya masyarakat mendapat informasi yang bersifat kepentingan public. "Sebagai Menko dan juga sebagai Duta Keterbukaan Informasi Publik, saya akan melakukan sesuai dengan kewenangan yang saya miliki," ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan bahwa upaya upaya ini sangat positif untuk membuat Indonesia lebih baik kedepannya dan mendidik masyarakat lebih kritis, menghargai nilai-nilai demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
"Dengan memperingat Hakin, adalah saat yang tepat untuk kita lebih menggalakkan dan mengkampanyekan kepada masyarakat kita akan pentingnya akses informasi yang akurat, objektif dan dapat dipercaya" kata Mahfud.
Menurut Mahfud, Indonesia dulu pernah menjadi negara yang tidak ramah untuk pers / media dengan dengan menutup informasi. “Berita hanya boleh dari satu Kantor Berita milik Pemerintah yakni Kantor Berita Antara dan media lain wajib mencopas dari Kantor Berita Antara” ujar Mahfud. Dengan adanya Reformasi dan kini dengan sistem informasi yang tidak bisa lagi dibendung, semua harus dilakukan dengan transparan. Terutama atas keputusan publik yang menyangkut masyarakat tidak boleh dilakukan secara diam-diam.
"Di negara Otoriter dimana informasi dikelola secara tertutup, biasanya keputusannya adalah keputusan yang kurang ideal bagi masyarakat banyak dan biasanya cara itu dilakukan diam diam tanpa melibatkan masyarakat " kata Mahfud.