Minggu 18 September 2016 10:33:11 WIB
tribratanewsriau. Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Riau, baik tim darat maupun udara hingga sekarang terus berjibaku memadamkan kobaran api di lahan dan hutan sejumlah kabupaten di Riau. Mereka bekerja tak mengenal libur.
Satgas gabungan yang berjumlah ribuan orang ini terdiri dari berbagai instansi, mulai dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Damkar dan lain sebagainya. Setiap hari mereka ke luar masuk hutan dan lahan untuk memadamkan api.
Tentu upaya itu tak akan maksimal jika tidak disokong operasi pemadaman via udara, di bawah kendali TNI-AU Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Tercatat, ada enam helikopter dan dua pesawat dilibatkan untuk operasi bom air (water bombing).
Sepanjang catatan dari posko, hingga hari ini sudah jutaan liter air ditumpahkan dari udara. Masing-masing helikopter tersebut punya kemampuan berbeda-beda. Berikut hasil rangkumannya:
1. Helikopter tipe Mi-8 MVT. Helikopter bom air beregistrasi UR-CMI yang didatangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini paling tangguh dan menempati urutan teratas soal aksi bom air dari udara.
Sesuai catatan dari posko, Mi-8 telah melontarkan total 8.945.200 juta liter air dari udara ke lahan dan hutan yang terbakar di Provinsi Riau. Menurut keterangan, Mi-8 bisa mengangkut 3.800 hingga 4.000 liter air dalam sekali penerbangan.
2. Helikopter tipe Mi-171. Masih sama, heli dengan registrasi UR-CMT ini sejenis dengan helikopter Mi-8. Helikopter Mi-171 tersebut juga didatangkan oleh BNPB. Dalam laporannya, Mi-171 sudah menumpahkan 5.331.400 juta liter air di lahan dan hutan yang terbakar.
3. Helikopter tipe Mi-8 MVT. Posisi ketiga ternyata masih diisi oleh 'keluarga' Mi-8. Kali ini dengan registrasi UR-CMJ. Serupa, Mi-8 UR-CMJ juga didatangkan ke Riau oleh BNPB. Tercatat, sudah 5.236.400 juta liter air dilepas (bom air, red) via udara.
4. Helikopter Sikorsky S-61. Meski baru-baru ini diterjunkan dalam operasi pemadaman api, heli Sikorsky ternyata sudah menjatuhkan setidaknya 3.434.400 juta liter air dalam 954 kali operasi bom air (water bombing).
5. Helikopter tipe Mi-8 MVT. Helikopter beregistrasi EY-225 ini tercatat sudah melakukan 201 kali operasi bom air (water bombing) dari udara, dengan total jumlah 763.800 ratus liter air.
6. Helikopter tipe Mi-172. Helikopter beregistrasi VN-8427 yang dikirim BNPB ini menempati urutan keenam dari total enam helikopter yang difungsikan untuk operasi water bombing. VN-8427 sudah 148 kali melakukan bom air dengan total lontaran 370.000 ratus liter.
"Semua helikopter ini sama, hanya tergantung bucket (penampung air, red) yang dibawa. Bucket tersebut digantung ke helikopter. Untuk Mi dan Sikorsky punya daya angkut hingga delapan ton," jelas Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri Alfiandi.
"Jadi kapasitasnya semua tergantung bucket yang dibawa oleh helikopter. Tapi maksimal bucket ini rata-rata empat ton," urai Danlanud, Sabtu (17/9/2016) siang.
Selain enam helikopter ini, dua pesawat Air Tractor tipe AT-802 yang ikut diperbantukan dalam operasi water bombing ternyata juga tak bisa dipandang enteng. Keduanya tercatat sudah 315 kali melakukan bom air dengan total gabungan 1.156.300 juta liter.
Tidak hanya enam helikopter dan dua Air Tractor, pesawat tempur canggih kebanggaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru bahkan ikut dikerahkan berpatroli, mulai dari Hawk 100/200 hingga pesawat tempur setangguh F-16.
"Selain itu kita juga pakai Helikopter Puma untuk patroli dari dekat, sekaligus melakukan pengejaran bila mendeteksi adanya pelaku pembakaran lahan dan hutan di darat," tegas Marsma Henri.
Semuanya, berada di bawah kendali Satgas Udara (Satgasud) Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Termasuk operasi modifikasi cuaca (TMC) yang memakai pesawat Cassa.
Saat dimintai tanggapannya, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo, SIK,MM mengatakan bahwa pasukan Polres di jajaran Polda Riau yang berada di semua daerah benar benar merasa sangat terbantu dengan adanya Helikopter Bom air ini karena ada kalanya pemadaman dengan slang dan mesin pompa terkendala karena tidak selamanya dilokasi Karlahut ada air yang bisa diambil untuk pemadaman. Oleh karena itu pasokan air melalui Helikopter adalah satu satunya jalan untuk pemadaman api ujarnya. (eda)