Selasa 20 September 2016 11:47:29 WIB
Diduga akibat cuaca buruk dengan angin yang bertiup kencang dan ombak yang mencapai ketinggian hingga 3 meter, satu kapal muatan pasir asal Tanjung Kapal Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis tujuan Selat Panjang, Kabupaten Meranti tenggelam dan 1 ABK dinyatakan hilang, Jumat (16/9) malam.
Dua dari tiga orang yang berada di atas KM Annisa Indah I yakni M Taher (35) selaku tekong, dan Zulfajri (30) berhasil selamat berkat ABK bernama Suhendri (25) dinyatakan hilang, di mana sebelum tenggelam Suhendri sempat memberikan life jacket kepada M Taher dan Zulfajri.
M Taher yang berhasil ditemui, Ahad (18/9) sore usai melakukan pencarian Suhendri bersama Basarnas menjelaskan, terakhir ia melihat Suhendri ketika ia memberikan life jacket. Setelah itu dia tidak mengetahui keberadaan ABK-nya lagi.
"Itu terakhir kali saye liat die pak. Udah tu tak nampak lagi die sampai sekarang," katanya.
Tenggelamnya KM Annisa Indah I diceritakan M Taher akibat dari cuaca buruk, katanya pada saat dalam perjalanan menuju Selat Panjang, tepat di depan Pelabuhan Sungai Injab, kapal lego jangkar untuk menghindari badai.
"Pada saat lego jangkar, bagian depan kapal kite diterpa ombak, sehingga hilang keseimbangan, dan bagian depan dengan cepat masuk air, dan di belakang saye liat ada kapal, saya lompat untuk selamatkan diri," tambahnya.
Kejadian tersebut berlansung sekitar pukul 22.30 WIB, setelah M Taher dan Zulfajri selamat dan badai reda, mereka berlayar ke Bengkalis, tidak berfikir untuk mencari Suhendri yang hilang, dan tanpa rasa tanggung jawab, hingga satu hari setelah kejadian pun tidak membuat laporan kepada pihak yang berwajib.
"Kondisi saye trauma dan masih panik pak, jadi saye tak sempat berfikiran untuk melapor kejadian ini, tapi hari ini, siang udah saye lapor pak," kata M Taher lagi.
Diduga M Taher hendak menutup-nutupi kejadian tersebut agar jangan ada orang yang tau, namun pihak keluarga korban yang mendapat kabar langsung melakukan pencarian, dengan melapor ke Basarnas Bengkalis.
Dan karena keluarga korban sibuk melakukan pencarian baru berita ini terkuak. Sebelumnya Basarnas Bengkalis yang mendapatkan informasi melakukan konfirmasi ke Pos-pos Basarnas yang ada di sekitar tempat kejadian, namun tidak ada informasi tentang kebenaran yang didapat.
Hal senada disampaikan Kapten Kapal Basarnas Kantor SAR Pekanbaru, Leni Tadika. "Sebelumnya kita juga dapat informasi, namun kita pastikan kepada rekan-rekan kita, tetapi tidak ada yang mendapatkan informasi. Jadi kita anggap berita tersebut tidak ada," ujarnya.
Lanjut Leni, pihaknya baru mendapatkan informasi pasti setelah ada salah satu anggota keluarga Suhendri datang melapor bahwa telah mengalami musibah di laut dan dinyatakan hilang. "Setelah mendapatkan laporan, kita kemudian diperintahkan oleh kantor untuk melakukan pencarian dengan menurunkan tim," terangnya.
Dari hasil pencarian hari pertama, Ahad (18/9) sore, dengan menggunakan metode searching biasa, setengah hari melakukan pencarian, tim Basarnas belum berhasil menemukan Suhendri, dan pencarian dihentikan karena hari menjelang malam.
"Sesuai SOP, kita tidak melakukan pencarian di malam hari, hari kedua kita akan melakukan pencarian dengan metode khusus, kita akan melakukan penghitungan mulai dari TKP, arah dan kecepatan arus laut," terangnya.
Untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi, dan keterlambatan informasi, Kapten Kapal Basarnas Leni Tadika mengimbau kepada masyarakat yang menemukan atau mengalami musibah laut di sekitar perairan Dumai agar dapat menghubungi Kantor SAR di nomor call centre 115.
"Atau di nomor pribadi saya 082169774445. Tidak dipungut biaya sama sekali," pungkas Kapten Kapal Basarnas.
Sementara, M Rafi, abang ipar Suhendri sangat menyesalkan sikap kapten KM Annisa Indah I, karena tidak berniat melaporkan tenggelamnya kapal, baik melalui radio maupun melaporkan kepada pihak yang terkait setelah ia selamat.
"Kapten kapalnya tidak bertanggung jawab, dia lebih mementingkan keselamatannya sendiri daripada ABK-nya, dan tidak mau melaporkan kejadian tersebut," ujarnya singkat
Ketika ditanya soal kejadian ini, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo, SIK, MM membenarkan kejadian ini dan mengatakan bahwa Polair Dumai juga ikut melakukan pencarian namun hingga saat ini belum ada titik terang (eda)