Untuk Cegah Paham Radikal,
Polda Riau Gelar Operasi Bina Waspada Siak 2016

Polda Riau Gelar Operasi Bina Waspada Siak 2016


Senin 03 Oktober 2016 14:24:49 WIB
tribratanewsriau. Polda Riau saat ini mulai melaksanakan Operasi Bina Waspada Siak 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 1 November 2016.  

Dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo SIK,MM diruangannya hari ini (03/10/2016) bahwa Operasi Bina Waspada Siak ini mengedepankan kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dan didukung kegiatan Inteligen serta deteksi dini dalam rangka menanggulangi radikalisme guna menjamin keamanan, ketertiban dan ketentraman seluruh masyarakat di Provinsi Riau agar tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif. 

Operasi yang digagas Polri ini bertujuan mengembalikan pandangan, pemahaman dan  ideologi yang bersifat radikal atau kekerasan agar kembali pada ideologi Pancasila dan UUD 45. Kemudian dengan operasi Bina Kusuma ini, masyarakat diharapkan mampu menumbuhkan sikap daya cegah, daya tangkal dan mampu menolak segala bentuk pandangan, pemahaman atau ideologi yang bersifat radikal / kekerasan. Dengan hal itulah nanti akan bisa terwujud situasi dan kondisi kamtibmas yang kondusif untuk Riau yang lebih baik. 

Sasaran Operasi ini, ujar AKBP Guntur selanjutnya, adalah tempat tempat ibadah yang dicurigai merupakan sarang kelompok Radikal, kampus kampus yang diduga ada kelompok Radikal, buku buku berpaham Radikal, serta media sosial. Petugas Operasi Bina Kusuma Siak ini nantinya juga akan melakukan monitoring dan pengawasan terhadap kegiatan kelompok sosial yang berkedok agama yang menyebabkan munculnya paham radikal.  Juga mengawasi percetakan atau selebaran dari kelompok paham radikal. 

Personil yang diturunkan dalam Operasi ini sebanyak 323 orang personil diseluruh Riau dengan mengunakan anggaran dari dana DIPA RKA-KL yang telah disiapkan di masing masing Polres dan Polda. 

"harapan saya dengan adanya Operasi ini dapat terpelihara situasi kondusif dan masyakarat mampu menolak paham paham Radikalisme yang menyebabkan perpecahan dan kesatuan bangsa kita terkhusus di Provinsi Riau" tutur AKBP Guntur menutup keterangannya. (AA)
Scroll to top