Perampok Bersenpi,
Polres Siak Lumpuhkan Dua Tersangka, Satu Buron

Polres Siak Lumpuhkan Dua Tersangka, Satu Buron
foto ilustrasi

Selasa 11 Oktober 2016 13:55:40 WIB
Tribratanewsriau. Polres Siak mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan bersenjata api. Dua pria DP alias TT dan WB ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Sementara satu lainnya BS masih diburu.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo SIK,MM menerangkan bahwa komplotan ini diketahui beraksi di Minas dan Tualang pada hari yang sama yakni 3 Oktober 2016. Tiga hari berselan, DP dan WB berhasil dibekuk. Sementara BS berhasil kabur saat akan disergap. Dari tersangka diamankan satu unit mobil Avanza hitam BM 1898 QW yang digunakan saat beraksi dan uang tunai Rp2,2 juta diduga hasil kejahatan.

Kapolres Siak AKBP Restika P Nainggolan SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Reza Mahendra Setligh SIK membenarkan penangkapan tersebut. Hanya saja dia sempat meminta maaf karena baru mengabari media terkait hal tersebut.

"Bukan apa-apa, kemarin masih dalam pengembangan kasus, makanya belum ekspos ke media. Alhamdulillah, sekarang dua dari tiga pelaku sudah diamankan. Ini berkat kerja keras dan bantuanmasyarakat," ucapnya.

Restika kemudian memaparkan kronologis penangkapan. Pasca diterimanya laporan LP/144/IX/Riau/Res Siak/Sek Minas tanggal 3 Oktober 2016 atas nama pelapor Adam dan LP /357-B/X/2016 Sek Tualang tanggal 4 Oktober 2016 atas nama korban Erfan, keduanya warga Pekanbaru, penyelidikan dilakukan.

Tim gabungan Polres Siak dan Polsek Tualang kemudian mendapat titik terang setelah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mendengarkan keterangan saksi. Kemudian didapati mobil Avanza yang dicurigai milik pelaku di sebuah bengkel.

Usut punya usut, benar, mobil tersebut cocok dengan keterangan saksi korban Erfan yang sempat mengenali plat nomor polisi-nya. Mobil tersebut berada di bengkel untuk diperbarui setelah dilempari masyarakat yang geram begitu korban teriak maling.

Kemudian dilakukan penelusuran. Kamis (6/10) pukul 20.00 wib, DP alias TT dan WB berhasil dibekuk di Jalan Cipta Karya, Tampan. “Keduanya lalu diamankan di Polsek Tampan guna pemeriksaan awal. Lalu Erfan didatangkan untuk mengidentifikasi pelaku. Ternyata cocok. Saksi korban yakin sekali merekalah pelakunya. Sebab saat beraksi mereka tidak memakai tutup muka. Saat itu juga keduanya berikut barang bukti dibawa ke Polsek Tualang,” beber Kapolres.

Awalnya, komplotan itu beraksi di Mandi Angin, Minas, Senin (3/10) pukul 17.30 WIB. Saat itu korban Adam Faisal mengendarai mobil Toyota Hilux dari Pekanbaru menuju CV Ram Sawit. Di perjalanan sekitar Mandi Angin, mobilnya dihadang Avanza warna hitam. Sadar sesuatu buruk akan menimpanya, serta merta Adam memutar balik kendaraannya.

Melihat calon korbannya berusaha menghindar, pelaku mengumbar tembakan. Kendati mobilnya bolong ditembaki, Adam tetap kabur. Dia sukses memutar mobilnya dan tancap gas. Di sisi lain, bunyi letusan senjata api pelaku memancing warga sekitar untuk keluar. Begitu mengetahui ada upaya perampokan, dengan beramai-ramai warga melempari mobil pelaku yang berusaha kabur. Beberapa mengena sehingga mobil tersebut penyok di beberapa titik. Dibantu warga, Adam lalu melaporkan kasusnya ke Polsek Minas.

Ternyata, setelah gagal dalam aksinya pertama, pelaku tak kapok juga. Justru mereka mencari mangsa lain. Masih di hari yang sama, tepatnya pukul 21.00 wib, giliran Erfan yang dimangsa. Namun bedanya, Erfan merugi Rp45 juta. Dia tak berani melawan karena punggungnya ditempel senjata api.

Saat kejadian Erfan mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumahnya di Pekanbaru. Dia baru saja dari Pabrik Kelapa Sawit Tualang. Sesampainya di Maredan, Tualang, motornya dipepet Avanza hitam BM 1898 QW. Penumpang yang duduk di samping sopir menarik tas yang disandang Erfan.

Awalnya Erfan tak mau begitu saja menyerahkan hartanya. Sempat terjadi aksi saling tarik. Pelaku lalu menghentikan mobil. Seseorang dari kursi belakang keluar lalu memukul kuduk korban serta menodongkan pistol. Tanpa bisa berbuat banyak, Erfan terpaksa menyerahkan tasnya kepada pelaku. Dengan masih diliputi kengerian, Erfan lalu mendatangi Polsek Tualang guna melaporkan kasus yang menimpanya.

"Korban melihat jelas wajah pelaku. Posisi korban dan pelaku saat tarik-tarikan tas berdekatan, sehingga memudahkannya untuk mengenali. Korban juga hapal plat nomor mobil pelaku. Ini yang menjadi bekal berharga dalam pengungkapan kasus ini," imbuh Restika.

Mengingat maraknya aksi pencurian dengan kekerasan di wilayah hukum Siak, Restika mengimbau masyarakat agar segera menghubungi kepolisian terdekat untuk meminta pengawalan apabila akan membawa uang dalam jumlah banyak. "Jangan takut, tidak bayar. Mintalah pengawalan. Lebih baik dua atau tiga hari seebelumnya sudah memberi tahu, sehingga bisa dipersiapkan proses pengawalannya," pungkasnya. (eda)
Scroll to top