Tribratanewsriau. Herianto mulai gundah. Sudah beberapa hari belakangan dia tak mendapat kabar dari ibunya Zulfah. Untuk mengobati kegundahannya, pria 26 tahun ini berkunjung ke rumah sang ibu di Jalan Kartama, Marpoyan Damai, Sabtu (15/10).
 
Setibanya di tujuan, dia mendapati pintu depan digembok. Sementara lampu dalam rumah menyala. Keberadaan wanita 54 tahun itu kemudian ditanyanya ke warga. 
 
Tak seorang pun yang mengaku tahu. Hanya saja, ada tetangga Neliyani (41) mengaku terakhir melihat Zulfah pada Kamis (13/10) pukul 19.30 WIB.
 
"Jumat kemarin sempat mengirim pesan singkat kepada istri saya, katanya mau pergi ke pasar. Setelah itu tak lagi ada kabar," kata Herianto.
 
Lantaran penasaran, Herianto berinisiatif membongkar paksa gembok. Setelah pintu terbuka, seketika bau busuk menerpa. Warga Jalan Sialang, Desa Tanah Merah, Siak Hulu itu mulai curiga. Bergegas dia masuk.
 
Betapa kagetnya Herianto. Sang ibu didapati tergeletak tak bernyawa di kasur. Kuat dugaan Zulfah dibunuh. Sebab dari hidung dan mulutnya keluar darah.
 
Kanit Reskrim Polsek Bukitraya AKP Sihol Sitinjak mengaku sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Dugaan awal Zulfah tewas dianiaya.
 
Saat dikonfirmasi pada Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo, SIK, MM mengatakan "Dugaan awal, kematian korban karena dianiaya. Namun pihak Polsek masih terus menyelidiki," sebutnya.
 
Zulfah diketahui tinggal di rumah itu bersama suaminya. "Tapi suaminya tidak ditemukan di rumah," sebut Sihol.
Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Arifin Ahmad untuk keperluan visum. "Masih penyelidikan," pungkas Sihol (eda)