Terbuai Rayuan Penipu,
Pria Ini Menanggung Rugi 50 Juta Karena Transaksi Mobil Online

Pria Ini Menanggung Rugi 50 Juta Karena Transaksi Mobil Online


Senin 17 Oktober 2016 15:27:10 WIB
Tribratanewsriau. Romulo Candra Sitorus terpaksa berurusan dengan polisi. Pria usia 41 tahun ini tertipu pembelian mobil via online. Alhasil, korban merugi sebesar Rp50 juta, Kamis (13/10).
 
Kejadian berawal Rabu (12/10) siang pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban yang juga warga Jalan Usaha, Tanjung Rhu, Limapuluh ini ditelepon adiknya Maldo M Sitorus. Ia mengatakan dirinya mendapat telepon dari seorang pria mengaku bernama Micun dengan nomor telepon 081355765655.
 
Diujung telepon, pelaku menginformasikan kepada adiknya, bahwa di Kantor Kejaksaan (Kejari) Pekanbaru ada lelang mobil. Saat itu, Micun (pelaku) mengaku salah satu petugas keamanan di kantor tersebut.
 
Tak berapa lama, pelaku mengirimkan daftar dan harga kendaraan yang akan dilelang kepada adik korban, dengan menggunakan nomor yang sama. Melihat harga yang ditawarkan murah, korbanpun berminat untuk membeli dua unit mobil masing-masing jenis Toyota Avanza dan Innova.
 
Tanpa curiga, korbanpun langsung menghubungi Micun, sang pelaku. Sepakat, korban mentransfer uang melalui ATM BNI atas nama Armiani Prihatin dengan nomor rekening 0437844438 sebesar Rp30 juta.
 
Tak hanya itu, adik ipar korban, Obas Sianipar juga mentransfer uang sebesar Rp20 juta ke rekening Bank Mandiri atas nama Putri. Kemudian, pelaku berjanji akan mengeluarkan unit pada hari Kamis (13/10). 
 
Namun, setelah ditunggu-tunggu, mobil tak kunjung ada. Tak senang dengan kejadian itu, korban lantas membuat laporan resmi ke polisi, guna diproses secara hukum.
 
Wakapolresta Pekanbaru Polda Riau, AKBP Ady Wibowo SIK saat dikonfirmasi Sabtu (15/10) membenarkan adanya laporan dugaan penipuan yang diterima pihaknya. "Laporan sudah kita terima kemarin (Jumat,red), masih dalam penyelidikan," ujarnya.
 
Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp50 juta. Ady mengimbau, kepada seluruh masyarakat khususnya Pekanbaru, agar tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal. 
 
"Kejadian ini bukan yang pertama, namun masyarakat diminta waspada dan tidak mudah percaya dengan modus serupa, apalagi dengan orang yang belum dikenal," imbau Ady. (eda)
Scroll to top