Rabu 19 Oktober 2016 22:59:47 WIB
Tribrata News Riau - Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Zulkarnain Bersilaturahmi ke Kantor Redaksi Tribun Pekanbaru. Kapolda membawa pejabat utama di Mapolda Riau antar lain, Dir Reskrimsus, Dir Reskrimum, Dir Narkoba, Dir Polair, Kapolresta Pekanbaru, serta Kabid Humas Polda Riau. Rabu (19/10/2016).
Dalam kunjungan disambut oleh Pemimpin Dodi Sarjana serta Staf Redaksi Media Tribun Pekanbaru
"Sebenarnya sudah lama saya ingin ke mari. Saya didampingi Dir Narkoba, Krimsus, Dirpolair, Dirkrimum, Kapolresta Pekanbaru, dan Kabid Humas," ungkap Kapolda Riau di hadapan jajaran pimpinan Tribun Pekanbaru.
Kedatangan Kapolda bersilaturahmi menjadi kegiatan yang penting. Menurutnya media menjalani tugas sebagai kontrol sosial, menjadi penting bagi proses penegakan hukum.
"Kami semestinya harus dekat dengan media, terus dengan media. Kami harus terbuka. Prinsipnya terbuka," lanjutnya.
Sebagai upaya kontrol agar kepolisian juga bertindak transparan dan profesional, media massa menurut Kapolda juga harus memberitakan kejadian yang sebenarnya. Sikap tertutup tidak lagi menjadi hal yang harus dilakukan oleh kepolisian.
Media memiliki peran penting dalam menjalankan kontrol sosial, karena itulah pemberitaan menurut Kapolda tidak melulu harus yang positif saja.
"Bukan berarti karena dekat diberitakan baik-baik saja. Tetapi apa adany, karena itulah dijadikan pilar keempat demokrasi, agar sebagai kontrol sosial," kata Kapolda Riau.
Karena itulah ia mengimbau kepada seluruh jajaranya untuk tidak alergi dengan media massa. Keterbukaan publik menjadi kunci kepercayan masyarakat. Kesalahan yang dilakukan juga tidah harus ditutup-tutupi. Ia mencontohkan hal ini dengan kasus SP3 Karhutla beberapa waktu lalu.
"Kepada teman-teman saya sampaikan jangan alergi. Kalau buat kesalahan, jangan sembunyi-sembunyi. Misalnya yang lalu-lalu SP3 karhutla. Itu dasarnya karena tidak terbuka saja," lanjut Kapolda Riau.
Kapolda Riau menegaskan konsentrasi utamanya terhadap beberapa hal di Riau, termasuk perkara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Ia meminta Tribun memberikan dukungan penuh dalam upaya pemberantasan Karhutla di Riau. Proses penegakan hukum menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan yang seolah-olah tidak ada habisnya di Riau.
"Saya minta bantuan soal karhutla, kalau bisa jangan sampai terbakar lagi. Saya kira semua stake holder berkontribusi besar. Kami tidak akan main-main, walaupun harus hati-hati juga menjadikan tersangka. Tiba-tiba penyidikannya tidak cukup bukti. Artinya kami akan konsen masalah Karhutla ini. Isu nasional, regional," tegas Brigjen Pol Drs. Zulkarnain.
Persoalan Narkotika juga menjadi hal mendapat perhatiannya. Kapolda secara tegas akan menindaklanjuti proses hukum terhadap oknum anggotany yang terlibat. Keseriusan ini juga menindaklanjuti sikap tegas Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian yang secara terang-terangan memberi efek jera terhadap oknum Direktur Narkoba.
Kedua, Narkoba, betul-betul haram kalau anggota saya terbukti akan saya sikat. Karena Kapolri bahkan pernah mengganti Dirnarkoba yang main-main. Seluruh Indonesia menyaksikan proses pergantiannya.
Selain kedua persoalan itu, menjadi atensi bagi Brigjen Pol Drs Zulkarnain dalam penindakan aktivitas Ilegalloging. Ini merupakan salah satu jalan masuk terjadinya Karhutla di Riau.
Aktivitas Illog di Riau merupakan awal bagi proses pembukaan lahan, sebelum dilakukan aksi pembakaran dengan sengaja. Persoalannya selama ini menurut Kapolda ada oknum yan tidak bertanggung jawab juga terlibat aktivitas tersebut.
"Konsen kami di sini perambahan hutan, walaupun ada oknum-oknum di sana itu. Itu saya sampaikan stake holder bersama-sama kita jangan membiarkan perambahan itu, karena perambahan itu asal muasal itu munculnya api," tambah Kapolda Riau. (Vk)