Sosialisasi Anti Radikalisme Polresta Pekanbaru

Sosialisasi Anti Radikalisme Polresta Pekanbaru


Senin 24 Oktober 2016 10:44:59 WIB
Tribrata News Riau - Divisi Humas Polri melaksanakan Liputan dan Dokumentasi Kegiatan Anti Radikalisme di Jajaran Hukum Polda Riau. Pelaksanaan kegiatan dipimpin langsung oleh Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Drs Agus Rianto dan didampingi Kasubbag Opinev Bag Penum Ro Penmas Div Humas Polri AKBP Drs. AM Kamal, Penda Bindu Sirait serta wartawan Humas Mabes Polri dari media TVRI, Indosiar dan JakTV.

Forum Group Discussions (FGD) yabg digelar Polresta Pekanbaru menghadirkan Perwakilan dari MUI, Tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan pelajar SMA Kota Pekanbaru serta didampingi oleh Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Kasat Binmas Polresta Pekanbaru Kompol Dedy Suryadi. Bertempat di Hotel Furaya Pekanbaru. Senin pagi (24/10/2016)

Kapolresta Pekanbaru Polda Riau mengatakan "Kita mengajak peran serta masyarakat, tokoh agama, tokoh adat untuk bersama-sama mengantisipasi faham-faham baru yang masuk ke masyarakat. Agar lebih berhati hati lagi terhadap faham radikalisme. Masyarakat Kota Pekanbaru menolak faham radikalisme," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan, Sik.

Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Kota Pekanbaru mengatakan "Yang mesti kita waspadai. Tantangan kedepan Globalisasi, perubahan Sosial yang sangat cepat. Tidak ada kerukunan disuatu negara bila tidak ada kerukuanan antar umat beragama," kata DR Husni Thamrin.

Tantangan umum beragam Liberalisme yaitu penafsiran teks yang sangat bebas dan bahkan tanpa mengindahkan terhadap kaedah kaedah penafsiran teks. Sangat melebih lebihkan konteks radikalisme, yaitu penafsiran teks yang sangat ketat tanpa melakukan verifikasi empirik. Sangat melebih lebihkan teks.

Peran masyarakat diantaranya :
1. Mengikuti arus perubahan tanpa melkukan perlawanan sedikit pun (seluruh kehiduannya merupakan replika kehidupan modern / posmodern
2. Melawan dengan segenap kemampuan ( menimbulkan gerakan gerakan keagaaman yang bercorak fundamental seperti gerakan anti amerika oleh imam samudra.
3. Mengikuti dengan kritis (melakukan adaptasi secara kritis terhadap perubahan tersebut, mengambil yang bermanfaat dan membuang yang modharad) (Vk)
Scroll to top