![]() |
![]() |
|
Senin 17 Februari 2025, Polres Dumai menggelar rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Aula Wicaksana Laghawa, Polres Dumai, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Dumai Timur. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk jajaran pemerintahan, TNI-Polri, BPBD, serta perwakilan DPRD Kota Dumai.
Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata H., S.I.K., M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa penanganan Karhutla bukan hanya tanggung jawab TNI, Polri, atau BPBD semata, melainkan memerlukan sinergi seluruh elemen masyarakat.
“Pada tahun 2024, seluas 164,4 hektar lahan terbakar di Kota Dumai dengan 28 titik api. Ini menjadi evaluasi penting agar di tahun 2025 kita lebih siap dalam pencegahan dan penanganan,” ujar Kapolres.
Ia juga mengungkapkan bahwa kebakaran lahan di Dumai telah terjadi sejak awal tahun di Kecamatan Medang Kampai, Sungai Sembilan, dan Bukit Kapur.
“Dampak dari kebakaran ini tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga berimbas pada sektor ekonomi, sosial, serta kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Asisten I Pemerintah dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Dumai, H. Yusrizal, S. Sos, M. Si., dalam arahannya menyatakan bahwa kondisi geografis Kota Dumai yang didominasi lahan gambut sangat rentan terhadap Karhutla, terutama saat musim kemarau.
“Kami meminta seluruh camat, lurah, dan RT untuk aktif mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar serta meningkatkan patroli di daerah rawan kebakaran,” tuturnya.
Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai, Edison, S.H., menyoroti Kecamatan Medang Kampai dan Sungai Sembilan yang setiap tahun menjadi daerah langganan Karhutla.
Edison juga menambahkan bahwa pendataan terhadap pemilik lahan kosong harus lebih diperketat dan Masyarakat Peduli Api (MPA) harus kembali diaktifkan dengan dukungan anggaran yang memadai.
Kabag Ops Polres Dumai, Kompol Mahendra Yudi Lubis, S.H., M.H., dalam paparannya menegaskan bahwa pencegahan Karhutla akan lebih difokuskan pada patroli rutin di titik-titik rawan serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami akan memaksimalkan penggunaan teknologi pemantauan hotspot untuk deteksi dini titik api,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Dumai, Irawan Sukma, AP, M.Si., menjelaskan bahwa BPBD telah menyiapkan strategi mitigasi Karhutla dengan memperbanyak posko siaga dan meningkatkan kesiapan peralatan pemadaman.
Menutup rapat koordinasi, Kapolres Dumai kembali menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mencegah Karhutla.
“Mari kita bersinergi agar kejadian di tahun-tahun sebelumnya tidak terulang. Kita harus lebih responsif dan tanggap terhadap potensi kebakaran, serta memperkuat kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat,” tutupnya.