Pengelolaan Arus Mudik dan Balik Dapat Apresiasi, Korlantas Polri Tetap Lakukan Evaluasi

Pengelolaan Arus Mudik dan Balik Dapat Apresiasi, Korlantas Polri Tetap Lakukan Evaluasi

Kamis 17 April 2025 10:31:11 WIB

tribratanews.riau.polri.go.id.  JAKARTA – Pengelolaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 dinilai berjalan baik. Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan dan sejumlah instansi terkait mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Meski demikian, evaluasi tetap dilakukan demi peningkatan pelayanan ke depan.

Hal tersebut disampaikan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangan resminya, Rabu (16/4/2025). Ia menegaskan pentingnya evaluasi setiap pelaksanaan Operasi Ketupat agar pengelolaan arus mudik dan balik di tahun-tahun berikutnya semakin optimal dan adaptif terhadap dinamika di lapangan.

“Setiap tahun harus tetap dievaluasi agar lebih baik, lebih responsif terhadap kondisi nyata di lapangan,” ujar Agus. Agus juga menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi publik yang aman dan nyaman. Menurutnya, ketersediaan transportasi umum yang baik dapat mendorong masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, saat mudik.

“Tata kelola moda transportasi penting sekali. Apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang berkeselamatan?” ujarnya. Selain moda transportasi, Agus menekankan pentingnya kondisi infrastruktur seperti jalan nasional, jalur alternatif, hingga jalan tol. Ia menyebut bahwa infrastruktur yang baik sangat mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik.

“Apakah jalan kita sudah siap atau belum, tata kelola jalan tol bagaimana. Di titik-titik seperti Nagreg, Puncak, Mengkreng, walaupun personel sudah diturunkan, tetap akan sulit kalau kondisi jalannya kurang mendukung,” jelasnya. Dari sisi manajemen lalu lintas, Agus menekankan pentingnya penggunaan data real time dan pengalaman lapangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Ia menyebut pendekatan berbasis data dan strategi terukur menjadi kunci dalam pengelolaan arus lalu lintas yang efektif.

“Manajemen rekayasa lalu lintas tidak bisa hanya pakai prediksi, tapi juga harus pakai data,” tegasnya. Agus juga mengapresiasi peran kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam menunjang kelancaran arus mudik tahun ini. Salah satunya adalah kebijakan Work From Anywhere yang dinilai mampu membagi beban lalu lintas saat puncak arus mudik dan balik.

“Kebijakan pembatasan kendaraan truk sumbu tiga dan Work From Anywhere berdampak positif. Indikator tahun ini lebih baik, karena kebijakan itu memprioritaskan pelayanan dalam Operasi Ketupat,” tutup Agus.

Scroll to top