![]() |
![]() |
|
Tbnewsriau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi penegakan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Penegakan hukum penting untuk memastikan ke depan tidak ada lagi pelaku pembakar hutan dan lahan.
"Tadi sudah dipaparkan, sudah ada 51 orang yang jadi tersangka. Ke depan penegakan hukum, monitoring, deteksi itu penting sekali," kata Gibran usai meninjau Posko Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (28/7/2025).
Gibran menyampaikan apresiasi kepada jajaran Forkopimda Riau atas penanganan karhutla di Bumi Lancang Kuning tersebut. Gibran merasa terkesan karena karhutla di Riau banyak berkurang.
"Ini penting sekali, saya terima kasih sekali pada Pak Gubernur, Forkopimda semua yang hadir khususnya untuk Riau ini sudah banyak berkurang," katanya.
Menurutnya, penurunan karhutla di Riau ini juga berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh Satgas Karhutla, termasuk modifikasi cuaca dan water bombing. Wapres Gibran menyebutkan karhutla di Riau cukup terkendali.
"Keadaannya kan sudah mendung karena ada proses modifikasi cuaca dan rutin ada water bombing," ujarnya.
"Kita tidak ingin kejadian-kejadian seperti ini terulang lagi. Tapi saya lihat dari tahun 2014 sampai tahun ini kasus kasus kebakaran hutan ini sudah menurun hampir 80-85 persen," tuturnya.
51 Tersangka Dijerat
Kapolda Irjen Herry Heryawan menyampaikan keseriusan Polda Riau dalam menindak pelaku pembakar hutan dan lahan. Selain menindak para pelaku, Polda Riau dan instansi terkait juga memasang plang di lokasi karhutla.
"Plang ini memastikan bahwa lahan yang terbakar tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan selanjutnya. Jadi, Polda Riau secara serius dalam melakukan upaya pencegahan, juga serius untuk melakukan penegakan hukum," tegasnya.
Polda Riau menunjukkan keseriusannya dalam menindak para pelaku pembakar hutan. Sepanjang Januari hingga Juli 2025 ini, total sudah 51 tersangka yang ditangkap di sejumlah kota dan kabupaten.