Minggu 11 Desember 2016 15:37:55 WIB
tribratanewsriau.com. Kapolda Riau yang diwakili oleh Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo,SIK,MM menghadiri acara Dialog Riau Lawyer Club dengan tema: Pilkada Bersih Dan Jujur Untuk Keadilan dan Kemanusiaan di Hotel Jatra Jalan Tengku Zainal Abidin No. 1 Pekanbaru minggu siang ini (11/12/2016).
Hadir dalam acara ini Yang dihadiri oleh DR Nurhamin, S.Pt, MH (Ketua KPU Prov Riau), Prof Dr. Syafrani M.Si (Universitas Lancang Kuning), Prof Munzir (Rektor Universitas Islam Negri), Drs Warudju Ganipurwoko SH. MH (Kanwil Hukum dan Ham Prov Riau), Syafri Harto (Universitas Riau), Drs H.Ahmad Supardi, MA (Kanwil Agama Prov Riau), Ketua Kesbangpol Provinsi Riau, Dan AKBP Guntur Aryo Tejo,SIK, MM (Kabid Humas Polda Riau).
Dalam tanggapannya, Kabid Humas Polda Riau, mengatakan bahwa dalam Pilkada kali ini Polda Riau menggelar Operasi khusus bernama Operasi Mantap Praja Siak 2017. Dalam PIlkada Riau kali ini Polda Riau sudah melakukan pemetaan Kerawanan kerawanan konflik akibat Pilkada yang mungkin terjadi. Dengan adanya pemetaan ini diharapkan seluruh kemungkinan dan kerawanan yang berpotensi muncul dapat ditekan dan diminimalkan. Operasi Mantap Praja Siak 2017 ini dilakukan serentak di setiap Polres jajaran Polda Riau. Dalam proses Pilkada ini sejak dari awal berupa penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap), penetapan Calon Kepala Daerah hingga ke tahap akhir yakni pelantikan Kepala Daerah terpilih.
Dalam keterangan terpisah, Ketua KPU Provinsi DR Nurhamin, S.Pt, MH mengatakan bahwa bahaya politik uang masih mendominasi. Nurhamin meminta agar Gakkumdu agar lebih ketat mengawasi soal politik uang ini. Sekaligus kita juga mengaharapkan agar masyarakat pemilih yang telah memiliki hak suara supaya cerdas memilih pasangan calon . Dari sisi KPU sendiri selaku pelaksana KPU juga sangat berhati hati pada pelaksana lapangan yakni PPS. Karena PPS inilah sebagai panitia yang berada di tempat pemungutan suara. Keberadaan mereka sangat fatal. Keberpihakan PPS pada salah satu pasangan calon akan sangat berbahaya bagi kelangsungan demokrasi dan keberhasilan Pilkada itu sendiri. "Oleh karena itu kami dari KPU yang saat ini sedang dalam proses seleksi sangat memperhatikan personil personil yang sedang diseleksi ini" kaya Nurhamin sambil menutup keterangannya (AA)