Kamis 17 Desember 2015 08:43:09 WIB
Pekanbaru - Mapolda Riau kian diperketat untuk mengantisipasi menyusupnya pelaku teror dari kelompok radikal yang secara terang-terangan menyebar ancaman, yang akan melakukan penyerangan, termasuk markas komando (Mako) Polri.
Penjagaan ini diberlakukan disetiap pintu masuk (gerbang) Mapolda Riau. Bahkan akses gerbang keluar sudah ditutup, dan diberlakukan satu pintu. Begitu juga dengan akses masuk via gedung belakang, yang juga sudah ditutup.
Lebih ke dalam lagi, persisnya di lorong masuk, Polda Riau menempatkan gerbang detektor (secutirty door). Setiap orang yang akan masuk wajib melewati alat detektor tersebut dan diperiksa oleh petugas dari Provost bersenjata lengkap. Selain itu, mereka juga mewajibkan mengisi buku tamu.
Ketatnya pengamanan ini, mulai berlaku Rabu (16/12/2015). Ini berbeda jika dibandingkan dari hari-hari sebelumnya, dimana pengamanan hanya sebatas di gerbang masuk dan gerbang keluar. "Ini antisipasi kita, seperti yang sudah diintruksikan sebelumnya," jelas Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.
Kabid Humas mengatakan, ini sebagai antisipasi dugaan ancaman teror dari gerakan radikal, dimana ada indikasi salahsatu targetnya adalah markas-markas kepolisian, mulai dari Polda, Polres/ta hingga Polsek. "Status kita juga masih Siaga I," kata Kabid Humas.
Adapun sebelumnya, kelompok radikal, salah satunya dari ISIS, sudah menebar ancaman terbuka, bahwa akan melakukan aksi serangan di Indonesia pada Desember 2015 ini. Mengantisipasi itu, Mabes Polri pun mengambil sikap dengan memperketat Kamtibmas.
"Saat natal dan tahun baru, termasuk kegiatan masyarakat yang mengundang banyak orang. Kita sudah memperkuat fungsi intelijen dan menyebar anggota berpakaian dinas. Patroli dan razia perbatasan juga digencarkan untuk mencegah dugaan serangan kelompok itu," tutup Kabid Humas.