Rabu 10 Mei 2017 08:14:49 WIB
tribratanewsriau.com. Update data terbaru Napi yang telah kembali ke Lapas Sialang Bungkuk kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru diungkapkan oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara di Lobby Utama Markas Komando Polda Riau jalan Sudirman no 235 Pekanbaru pagi ini pukul 07.10 wib (10/05/2017).
Dengan didampingi oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo,SIK,MM, Zulkarnain mengatakan dalam wawancara ini bahwa Napi yang telah kembali adalah sebanyak 309 (tiga ratus sembilan) orang Napi dan yang belum kembali adalah sebanyak 139 orang Napi. Ketika ditanya soal kendala aparat kepolisian dalam usaha mengembalikan Napi ke Lapas Sialang Bungkuk Tenayan Raya ini adalah aparat Kepolisian hingga pagi ini (10/05) belum menerima data soal tahanan yang melarikan diri dari petugas di Lapas Sialang Bungkuk. Ketiadaan data baik nama maupun foto tahanan lari ini menyebabkan aparat Kepolisian Riau dan seluruh jajarannya melakukan sweeping dengan cara cara yang belum terarah dan hanya meraba raba.
Zulkarnain juga mengatakan Dari 309 Napi yang telah kembali itu kemudian ditempatkan langsung di Lapas Daerah sebanyak 24 orang Napi, di pulangkan ke LP Sialang Bungkuk 274 Napi dan langsung di tempatkan di Lapas Kampar karena ditemukan di Kabupaten Kampar sebanyak 11 Napi. Dalam penelitian awal anak buahnya di Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Riau, Zulkarnain juga mengatakan bahwa anak buahnya mendapat informasi adanya indikasi pungli di Lapas yang berujung pada kerusuhan di Lapas Sialang Bungkuk Jumat lalu (05/05). "Semakian penuh Lapas otomatis semakin banyak pungli terjadi" tutur Zulkarnain. Jika ada Napi ingin pindah blok maka Napi itu harus bayar. Semua indikasi ini sedang didalami oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.
Dalam akhir wawancara Zulkarnain menghimbau agar semua Napi yang telah terlanjur melarikan diri agar kembali dengan cara baik baik. "Jika ada perasaan takut silakan kirim utusan dan nanti petugas kami akan menjemput dan keamanannya kami jamin" tutup Zulkarnain di akhir wawancara (AA)