Rohul -  Jajaran Polres Rohul, Riau membentuk tiga tim untuk mengejar Hendri Manurung (34), tahanan yang kabur dari Lapas Klas II B Pasirpengaraian, dengan cara menodongkan senjata api ke petugas Sipir.

Selain itu, Polres Rohul juga sudah memeriksa sembilan orang, dimana empat orang dari petugas Sipir yang bertugas saat itu dan lima orang penghuni Lapas . "Kita juga masih menganalisa semua rekaman CCTv," kata Kapolres Rohul, AKBP Pitoyo Agung Yuwono.

Kapolres Rokan Hulu mengatakan, beberapa hari sebelum Hendri kabur pada Sabtu lalu, dia sempat dikunjungi sang istri yang datang bersama dua orang pria tak dikenal. "Kita sedang melacak siapa dua orang itu," kata Kapolres Rohul.

Sementara untuk senjata api yang digunakan Hendri untuk melarikan diri, juga masih didalami, apakah itu senjata api asli, airsoft gun atau senjata api mainan. "Kita juga dalami terkait bagaimana senjata itu bisa masuk ke dalam Lapas, apakah pemeriksaan sudah sesuai standar operasional," lanjut Kapolres.

Untuk dugaan adanya keterlibatan Sipir Lapas, Kapolres belum berani menyimpulkan. "Itu tentu kita pastikan dulu. Belum tahu apakah ada dugaan keterlibatan atau tidak," jawabnya. "Kita juga akan periksa bagaimana SOP pemeriksaan terhadap tamu jenguk," ujar Kapolres.

"Kira-kira kalau tak salah Selasa kemarin, petugas Lapas datang ke Mapolres mengantarkan empat orang tahanan yang kedapatan sedang menggergaji terali jendela belakang. Cuma diantara empat orang ini, Hendri tidak terdaftar (tak ikut serta, red)," sambung Kapolres.

Sampai kini, Polres Rohul masih berupaya keras melacak arah pelarian Hendri, warga asal Sumatera Utara tersebut. Menurut catatan kriminalnya, Hendri sempat terlibat perkara pengancaman dengan senjata api dan juga pernah terlibat perkara narkoba.

"Kita belum bisa menyimpulkan apakah ini keteledoran. Namun kita pastikan kalau senjata api ini bukan milik petugas Sipir Lapas, karena tidak ada satupun laporan terkait adanya kehilangan senjata api di sana. Mudah-mudahan segera tertangkap," tutup Kapolres.