Dit Res Narkoba Polda Riau Release Kasus Penangkapan 7.850 Butir

Dit Res Narkoba Polda Riau Release Kasus Penangkapan 7.850 Butir


Rabu 27 Januari 2016 11:44:20 WIB
Pekanbaru - Ditres Narkoba Polda Riau reelase kasus penangkapan pelaku penyalahgunaan narkoba jenis ekstasi ebanyak 7.850 butir. Pasutri Pemilik 7.850 butir pil ekstasi yang ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, Selasa (26/1/2016) dinihari lalu ternyata buronan utama kepolisian. Salahseorang pelaku bahkan pernah tertangkap tiga kali oleh polisi, namun berhasil kabur.

Direktur Resnarkoba Polda Riau, Kombes Hermansyah, didampingi Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Rabu (27/1/2016) siang. "Salahseorang berinisial Iz alias Ulong (38) pernah ditangkap pada Mei 2014 lalu. Saat itu dia berpura-pura sakit sehingga polisi membawanya ke RS Bhayangkara," kata Dir Narkoba.
Lolos dari pengawasan, pelaku pun akhirnya berhasil kabur saat di rumah sakit. Setelahnya pelaku tertangkap oleh Polresta Pekanbaru namun lagi-lagi berhasil melarikan diri. "Dia juga pernah ditangkap di Lampung, dan juga berhasil meloloskan diri. Jadi dia ini buronan utama kepolisian," jelas Dir Narkoba.

Sebelum pelaku dan istrinya S alias Rina (28) ditangkap di rumahnya Jalan Utama, Perum Decalista Tenayan Raya, Selasa dinihari kemarin, aparat berwajib sudah membuntuti yang bersangkutan selama hampir dua minggu. "Jadi ribuan pil ekstasi ini ia peroleh dari seorang bandar asal Malaysia berinisial TN, orang Johor," kata Dir Narkoba.

"Ini peredaran narkoba sistem terputus. Pemasoknya dari Malaysia, dikirim ke Iz, dari Iz rencananya bakal diserahkan ke seorang penerima. Ini yang masih kita lacak. Kesulitannya antara ketiga orang tersebut tidak saling mengenal. Pengakuan Iz baru kali ini, namun masih kita kembangkan lagi," lanjut Dir Narkoba.

Dilanjutkan Dir Narkoba jika diuangkan, ekstasi ini ditaksir dengan nominal Rp2,3 miliar. "Kita juga mengamankan barang bukti lainnya seperti alat cetak, timbangan, paspor, berankas, alat isap sabu, tabung kaca laboratorium, plastik pembungkus dan sebagainya. Kita duga mereka akan mendirikan home industri," kata Dir Narkoba.

Scroll to top