Selasa 06 Maret 2018 15:06:31 WIB
tribratanewsriau.com, Namanya Dio Elfa Fernando, umurnya baru delapan belas tahun. Dilingkungan tempat tinggalnya pemuda tanggung ini dikenal sebagai Ketua Remaja Masjid Nurul Yakin, Jalan Nila, kota Pekanbaru. Masa lalu ayah Dio Elfa Fernando adalah seorang atlit tinju di Sumatera Barat. Beberapa buah medali tinju berhasil diraih dimasa mudanya. Namun Tuhan berkehendak lain, Sang Ayah tidak sempat menyaksikan anaknya Dio Elfa Fernando dilantik sebagai seorang personil Polri. Sang Ayah harus tutup usia di tahun 2017 yang lalu sebelum anaknya resmi menjadi seorang Brigadir Remaja di lingkungan Polda Riau.
Ditemui disela sela pelantikan Brigadir Remaja dilingkungan Polda Riau di halaman apel utama SPN Pekanbaru pagi ini (06/03/2018), Elvi Tati (53thn) nampak dengan raut wajah haru menyaksikan pelantikan anaknya sebagai Bintara Remaja dilingkungan Polda Riau. Ia duduk di barisan tamu pejabat Utama Polda Riau sebagai penghargaan karena anaknya, Bripda Dio berhasil mencapai prestasi sebagai siswa Terbaik Secara Umum. Perjuangan membesarkan anak semata wayang benar benar diuji karena Sang suami tercinta harus meninggalkannya disaat anak tunggal mereka sedang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Elvi harus banting tulang menjadi buruh cuci disebuah Laundri. “Selain sebagai buruh di toko Laundri, saya juga menerima cucian tetangga untuk membiayai anak tunggal kami Dio Elfa Fernando†ujar Elvi Tati.
Setamat anaknya Dio Elfa Fernando dari SMA Taruna Pekanbaru, ia ingin anaknya melanjutkan ke STPDN. Namun karena berbagai kendala karena dirumah kini Elvi tinggal sendiri tanpa ada suami lagi, maka Elvi dan Dio sepakat untuk mengubur rencana melanjutkan ke STPDN. Keputusan untuk masuk dan mendaftar dalam rekruitmen Polri sudah bulat. Keraguan sempat menyelimuti Elvi gara gara issue yang tidak bertanggung jawab yang mengatakan bahwa masuk Polisi harus nyogok sekian puluh juta.
Namun ketika anaknya Dio memulai menjalani testing masuk Polisi yang terjadwal, Dio mengatakan "tidak mungkin bisa menyogok karena semua tes dilaksanakan dengan transparan. Semua nilai yang dicapai peserta tes langsung dipajang di papan di tempat test secara terbuka sehingga tidak ada yang bisa memanipulasi nilai nilai perolehan peserta test" kata anaknya Dio.
Seandainya ada kesalahan nilai dalam papan pengumuman maka peserta test juga diberikan kesempatan untuk melakukan complain kepada panitia. Sehingga tidak ada lagi kemungkinan penyelewengan nilai dan perangkingan.
Hingga dengan proses seleksi yang demikian transparan, akhirnya Elvi Tati, hari ini menyaksikan dari podium kehormatan, berdampingan dengan para pejabat Utama Polda Riau dan tamu undangan lainnya, pelantikan anaknya yang resmi menyandang pangkat sebagai seorang Brigadir Polisi tingkat dua.