Penambahan akan dilakukan terutama pada jalur lintas Riau-Sumatra Barat (Sumbar) atau jalur Barat. Penambahan dilakukan di sini karena jalur ini diperkirakan merupakan jalur paling tinggi intensitas kendaraan pemudik dari Riau menuju Sumbar.

"Akan ada penambahan Posyan yang lebih bagus dan representatif, tapi di arah Barat," ujar Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Riau Kombes Pol. Rudy Syafruddin.

Kendati disebutkanya ada rencana penambahan Posyan, Dirlantas belum bisa menyampaikan jumlah pastinya.

Pihaknya terlebih dulu akan melakukan pembahasan internal.

Terkait kondisi jalan di jalur mudik, disebutkan oleh Dirlantas, jalan di sepanjang jalur mudik menuju ke provinsi tetangga dalam kondisi bagus untuk dilintasi.

Sementara, untuk kawasan rawan bencana alam, seperti banjir dan longsor, Ditlantas masih melakukan pemetaan (mapping).

Data pastinya akan diketahui setelah jajaran Ditlantas Polda Riau selesai melakukan pembahasan.

"Kawasan rawan bencana alam sudah kita petakan semua. Tinggal nanti setelah gelar akan kita share," sebutnya.

Kombes Rudy Syafruddin mengimbau bagi para pemudik untuk menjaga kesehatan dan mempersiapkan perjalanan mudik.

Jika mengantuk disarankan untuk berhenti dulu dan istirahat.

Pemudik juga diminta untuk mematuhi aturan lalu lintas dan rambu-rambu yang ada di sepanjang jalan.

"Apabila mengantuk berhenti. Ikuti aturan berlaku, rambu-rambu. Kami menjaga agar lancar pulang dan pergi," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, mudik menggunakan sepeda motor tidak dilarang.

Tetapi pemudik dianjurkan menumpang angkutan umum.

Kepolisian tidak bisa melarang. Namun demikian, pemudik dengan sepeda motor tidak diperbolehkan berboncengan lebih dari satu orang.

"Tapi bagusnya menggunakan kendaraan umum," katanya mengingatkan masyarakat.

Terkait pemudik berkendaraan roda dua ini, ia menegaskan kepolisian akan menjaga perjalanan pemudik aman pergi dan pulang dengan selamat.