Dalam amanatnya Kapolda Riau yang baru saja dilantik Oleh Kapolri untuk memimpin institusi Polda Riau ini, menyampaikan pesan pesannya bahwa Riau bukanlah wilayah baru baginya karena pernah bertugas di Ditlantas Polda Riau pada tahun 2002 - 2003. Lalu pindah tugas ke Polda Kepulauan Riau dimana saat itu baru saja lepas dari Polda Riau.

Dalam amanatnya Kapolda Riau prihatin terhadap berita hoax yang sangat berbahaya bagi ketentraman wilayah Riau. Riau memiliki karakter sendiri dengan budaya melayunya yang khas. Masuknya paham paham radikalisme dan paham paham lain yang diyakini mampu membuat keretakan dan perpecahan ditengah tengah masyatakat. Karena itulah soliditas internal di polda Riau sangat dibutuhkan.

Menurut Kapolda, di tengah tengah masyarakat saat ini banyak terjadi kegiatan yang mengganggu dan meresahkan misalnya Terorisme, Karhutla, Peredaran Narkoba dan kasus kasus lainnya. Penyebaran berita berita hoax juga membuat Polri jadi prihatin dan perlu diadakan pendekatan pendekatan persuasif untuk keamanan agar selalu kondusif. Langkah antisipasi oleh Kapolri adalah dengan membentuk Satgas Nusantara. 

Pendekatan media yang dilakukan oleh Polda Riau haruslah bersinergi baik dengan media media mainstream yang ada riau. Kekuatan media dijaman kini benar benar sangat mampu membentuk opini masyarakat. Dan sebuah opini liar dan tidak bertanggung jawab biasanya mampu mengganggu stabilitas keamanan yang kondusif dan hal itu tentu berkaitan erat dengan tugas tugas kepolisian. 

Sebelum menutup arahannya Brigjen Pol Widodo menyampaikan agar para personil tidak segan segan untuk memberi informasi kepadanya terkait tugas tugas umum kepolisian