Rabu 19 September 2018 11:20:56 WIBTbnewsriau -
Kepala Kepolisian Daerah Riau Irjen Pol Drs. Widodo Eko Peihastopo MM tadi pagi pimpin apel gelar pasukan Mantap Brata Muara Takus tahun 2019. Rabu (19/9) pagi.
Dalam kegiatan ini juga Asisten I Provinsi Riau, Danrem031/Wirabima, Kabinda Riau, Kajati Riau, Danlanud Roesmin Nurjadin, Ketua Banwaslu Provinsi Riau, Ketua KPU Provinsi Riau, Kepala BPBD Provinsi Riau, Kadishub Provinsi Riau, Kasatpol PP Provinsi Riau, Pejabat utama Polda Riau.
Apel Gelar Pasukan Mantap Brata Muara Takus ini bertujuan untuk mengecek kesiapan pasukan pengamanan dalam menciptakan rasa aman terhadap masyarakat dan mengantisipasi kecurangan-kecurangan terhadap Pileg maupun Pilpres 2019 terutama di Media Sosial.
Pada saat apel gelar pasukan ini, Kapolda Riau membacakan amanat dari Kapolri mengatakan bahwa dalam kacamata kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan politik ini tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, di antaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoax dan hate speech, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu Polri dibantu dengan unsur TNI dan stakeholders terkait lainnya akan menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi “Mantap Brata 2018â€, yang dilaksanakan selama 397 hari, terhitung mulai tanggal 20 September 2018 sampai dengan 21 Oktober 2019, di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 272.886 personel Polri.
Dilanjutkan Kapolda Riau, operasi ini diselenggarakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, kuratif, dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk Satuan Tugas Tingkat Pusat, Tingkat Daerah, dan Tingkat Polres.
Polri berkomitmen untuk terus bekerja keras guna menjamin penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 agar dapat berjalan dengan aman, lancar, dan damai.
Berbagai potensi kerawanan telah dipetakan untuk dilakukan upaya penanganan secara profesional dan berkelanjutan. Selain itu, keberhasilan Polri, TNI, dan seluruh elemen dalam pengamanan Pemilu tahun 2014, serta Pilkada Serentak tahun 2015, 2017, dan 2018, menjadi salah satu referensi penting dalam pengamanan Pemilu tahun 2019.
Dalam kesempatan apel ini, Kapolda Riau menekankan kepada seluruh peserta apel bahwa perkuat soliditas dan sinergisitas TNI dan Polri guna mewujudkan Pemilu yang aman, lancar, dan damai. Jaga netralitas Polri dan TNI, serta hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas TNI dan Polri dalam penyelenggaraan setiap tahapan Pemilu.
Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini guna mengetahui dinamika yang berkembang untuk selanjutnya dilaksanakan upaya pencegahan dan penanganan secara dini.
Lebih lanjut Kapolda Riau mengharapkan dorongan dan dukungan dari seluruh elemen KPU, Bawaslu, Caleg, Parpol dan masa pendukungnya, Pemda, media, tokoh masyarakat, serta pengawas Pemilu independen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Gelorakan deklarasi Pemilu damai di masing-masing wilayah dengan mengikutsertakan elemen-elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu;
Diakhir amanatnya Kapolda Riau menegaskan agar melakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, baik terhadap dugaan tindak pidana Pemilu yang diselenggarakan melalui Sentra Gakkumdu, maupun potensi pelanggaran hukum lainnya, guna menjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif.