TBnewsriau - Maraknya peredaran Narkotika di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas. Tak tanggung-tanggung, tiga lembaga besar seperti TNI, Polri dan BNN dilibatkan dalam misi bersih-bersih peredaran narkoba tersebut, dengan sandi Operasi Bersinar 2016.

Ini berlaku untuk seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Riau. Operasi Bersinar ini adalah singkatan dari Berantas Sindikat Narkoba. Program tersebut secara serentak dimulai Senin (21/3/2016) diseluruh Indonesia selama 1 bulan ke depan, dengan sasaran pengguna, kurir, pengedar serta sindikat narkoba.

Selain itu, tempat-tempat yang ditenggarai sebagai lokasi empuk menggunakan narkotika juga disebut-sebut turut jadi targetnya. "Kita sudah gelar Lat pra Ops-nya tadi siang. Tinggal menentukan waktu bergeraknya," kata Kepala BNN Riau, Kombes Ali Pranaka.

Selain TNI-Polri dan BNN, nantinya juga bakal melibatkan Dinas Sosial dan Kesehatan. "Tetap sama dengan daerah lain, dengan sasaran narkotika. Koordinasi sudah, semua sudah direncanakan dengan matang, dengan sasaran orang, barang dan tempat yang berkaitan dengan peredaran narkoba," lanjut Ka BNN.

Sementara itu, selama Januari hingga Februari 2016, Polda Riau ternyata sudah 'curi start'. Tercatat ada 418 orang yang terlibat narkoba berhasil dijebloskan ke dalam sel tahanan. Tak mau kalah, BNN Riau juga berhasil meringkus satu demi satu pengedar narkoba kelas wahid, dengan total sitaan barang bukti senilai miliaran Rupiah.