325 Kilo Narkoba Ditangkap Dalam Dekade 2018

325 Kilo Narkoba Ditangkap Dalam Dekade 2018


Kamis 27 Desember 2018 09:50:29 WIB
tribratanewsriau.com. Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau berhasil menyita 325 kilogram narkoba jenis sabu. Barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan dari 1.625 perkara medio Januari-Desember 2018. Pengungkapan tersebut melebihi target sebesar 200 kilogram sabu.

"Ini melebihi target, karena belum genap setahun sudah berhasil disita 325 kilogram sabu," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Haryono, Rabu kemarin di Pekanbaru.

Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Fokusriau bahwa Seluruh sabu disita dari 2.261 tersangka. Namun dalam beberapa pengungkapan, para tersangka ini memiliki narkoba dalam jumlah besar hingga puluhan kilogram. Ditresnarkoba Polda Riau adalah jajaran yang berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba terbesar tahun ini dengan total 153,8 kilogram sabu-sabu dari 145 tersangka atau 107 perkara.

Selanjutnya, Polres Bengkalis merupakan jajaran Polda Riau yang mengungkap kasus peredaran narkoba terbesar kedua. Polres Bengkalis yang berada di pesisir Riau dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional, Selat Malaka itu berhasil menyita 66 kilogram sabu-sabu.

Seluruh narkoba itu disita dari tangan 329 tersangka yang berasal dari 222 perkara. Tersangka yang paling disorot dari Polres Bengkalis adalah ketika Polisi berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba bernama Ery Kusnadi alias Ery Jack. 40 kilogram sabu-sabu dan puluhan ribu ekstasi disita dari pria 32 tahun tersebut.

Selain itu, dari tangan Ey yang sejatinya nelayan dan kemudian menjadi kaya mendadak karena narkoba itu, Polisi menyita berbagai mobil mewah hingga Jet Ski.

Sementara itu, Polresta Pekanbaru berhasil mengungkap 178 perkara dan 240 tersangka. Total 63 kilogram sabu-sabu disita petugas di ibu kota Provinsi Riau tersebut. Selanjutnya, Polres Dumai, Siak dan Rokan Hili yang juga berada di wilayah Pesisir Riau masing-masing berhasil menyita 6,6 kilogram, 6,2 kilogram dan 4,3 kilogram sabu-sabu.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo sebelumnya menyatakan keprihatinannya dengan tingginya kasus peredaran narkoba di Bumi Lancang Kuning tersebut. "Kita prihatin. Ini menunjukkan indikasi bahwa Riau tempat jalur utama peredaran dari Malaysia, lewat Selat Malaka, masuk ke kita," kata Kapolda, akhir pekan kemarin.  

Secara tegas, Widodo mengatakan, selama ini Riau menjadi perlintasan utama masuknya barang haram tersebut dari negeri jiran Malaysia. "Pertanyaannya, ini yang berhasil kita ungkap. Masih banyak yang belum, kemana barang itu," ujarnya.

Untuk itu, menurut kapolda, sejak dipercaya memegang komando Polda Riau medio 2018 lalu, secara serius akan melakukan pengawasan. "Kemana barang-barang itu, saya awasi betul," tegasnya

Scroll to top