Disambangi Oleh Ipda Suheri Sitorus: Dua Pemuda Suku Sakai Idap Penyakit Aneh

Disambangi Oleh Ipda Suheri Sitorus: Dua Pemuda Suku Sakai Idap Penyakit Aneh


Kamis 27 Desember 2018 10:09:34 WIB
tribratanewsriau.com. Kanit Lantas Polsek Ujung Batu Ipda Hery Sitorus kaget, ketika dirinya berkunjung ke daerah tempat tugasnya dahulu di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
 
sebagaimana diberitakan oleh kantor berita halloriau com melalui wartawannya Feri Hendrawan bahwa di saat dirinya bertugas di Polsek Bonai Darussalam, Ipda Hery Sitorus bukan hanya dikenal sebagai Bhabinkamtibmas Desa Pauh, namun dirinya dikenal sebagai seorang guru bagi anak-anak di desa ini, dalam upaya mengentaskan buta aksara.
 
Dedikasinya yang begitu peduli pada bidang pendidikan khususnya anak-anak Suku Sakai di Desa Pauh, itu sempat membawa dirinya bertemu langsung Kapolda Riau dan Kapolri, serta menerima penghargaan sebagai Bhabinkamtibmas terbaik se-Indonesia.
 
‎Tapi, saat dirinya kembali berkunjung ke desa itu pada, Minggu (23/12/2018) kemarin, Ipda Hery Sitorus kaget. Karena dua mantan muridnya, Yusman Joner alias Ucok (25) dan Joy (16) asli anak Suku Adat Sakai di Kilometer 28 Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam kini tengah menderita penyakit aneh.
 
Informasi dan pengakuan warga setempat jelas Ipda Hery,‎ Ucok sudah idap penyakit aneh sekitar setahun lebih. Akibatnya badannya kurus, sementara Joy idap penyakit aneh tersebut sudah sekitar 7 bulan.
 
"Namun saya belum mengetahui, mereka sebenarnya mengidap penyakit apa. Namun saya sudah berkoordinasi dengan Bidan Desa agar kedua pemuda, sekaligus mantan murid saya ini bisa mendapatkan penanganan penyakit mereka," harap Hery, Rabu (26/12/2018) lalu.
 
Atas keluhan masyarakat Adat Suku Sakai, Hery akan menyampaikan keluhan masyarakat tersebut ke pimpinannya. Dirinya mengajak masyarakat untuk tetap berusaha.
 
“Suku Sakai di Desa Pauh Kecamatan Bonai Darussakam sudah seperti saudara saya dan saya berterima kasih atas sambutan luar biasa dari masyarakat," ucap Ipda Hery Sitorus.
 
Bahkan masyarakat adat Suku Sakai di Desa Pauh kepada Hery, sangat berharap ada perhatian dari pemerintah, terutama terhadap kesehatan mereka yang bisa dikatakan jauh dari fasilitas kesehatan.‎
 
Selain itu, masyarakat juga berharap ke Ipda Hery selaku mantan guru anak-anak mereka agar sering-sering datang ke Desa Pauh. Juga mereka berharap, dirinya bisa mengajar lagi anak-anak setempat, dalam memberantas buta aksara.
 
Kepala Batin Adat Suku Sakai Desa Pauh, Afrizal mengakui, kini kedua pemuda tidak dibawa berobat karena tidak mempunyai biaya. Diakuinya, dirinya kerap menangis melihat kondisi pemuda tersebut, sehingga berharap pemerintah membantu kedua pemuda ini. Afrizal berharap Ipda Hery sering-sering berkunjung ke Desa Pauh.
 
Sikapi penyakit aneh tersebut, Bidan Desa Pauh, Lena saat dihubungi mengaku, pihaknya sudah menelepon dokter Puskesmas. Dokter sudah datang ke rumah kedua pemuda yang menderita sakit.
 
Disebutkan Lena, sesuai keterangan dokter, kedua pemuda‎ ini diduga menderita sejenis penyakit tulang. Dokter sudah menyarankan keduanya dirujuk ke rumah sakit, karena membutuhkan penanganan ekstra. Namun, pihak keluarga mengaku tidak ada yang menjaga keduanya bila dirawat. 

Scroll to top