KSOP Selat Panjang Lakukan Penambahan Kapal Guna Antisipasi Lonjakan Penumpang

KSOP Selat Panjang Lakukan Penambahan Kapal Guna Antisipasi Lonjakan Penumpang


Kamis 27 Desember 2018 16:42:54 WIBtribratanewsriau.com - Antisipasi lonjakan penumpang saat libur natal dan tahun baru 2019, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas V Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tingkatkan pengawasan serta melakukan koordinasi dengan penyedia transportasi laut untuk menambah armada kapal.

sebagaimana dilansir Riaugreen.com, KSOP memprediksi jumlah penumpang pada masa libur Hari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Ada penambahan enam kapal, empat dumai ekpress, satu batam jet, dan nagaline. Kalau hari biasa yang beroperasi 18 kapal, jadi dalam beberapa hari ini 24 kapal" kata Plt Kepala KSOP Kelas V Selatpanjang, Suharto SSos, Kamis (27/12/2018).
Di pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang, terpantau ramai lancar. Petugas gabungan, seperti Polisi, Dishub, Pol-PP, Syahbandar, Pelindo serta Kesehatan Pelabuhan tampak standbye di posko terpadu.

"Puncak arus mudik libur Natal terjadi pada H-2 dan 3 atau pada Sabtu dan Minggu kemarin. Sementara puncak arus mudik libur Tahun Baru diperkirakan pada 29-30 Desember nanti," tambahnya.

Pihak KSOP mencatat, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang meningkat hampir 100 persen jika dibandingkan hari biasa. Biasa, per hari penumpang hanya kisaran 800-900 orang, pada Minggu (23/12) mencapai 1.900 orang.

 "Jika dibandingkan dengan hari sama tahun lalu, yang berangkat meningkat 14 persen, 4 persen yang turun, dan menurun 6 persen penumpang atas kapal," jelas dia.
Suharto menyebutkan, pihaknya rutin menginformasikan nakhoda terkait cuaca, ketinggian gelombang, dan kecepatan angin. Informasi yang disampaikan itu berdasarkan prakiraan BMKG Pekanbaru. 

 "Kepada masyarakat yang akan berangkat, kita himbau jangan memaksakan diri jika kapal sudah penuh, pakai jaket pelampung. Kemudian, kepada nakhoda kapal kurangi kecepatan dan pantau prakiraan cuaca melalui BMKG," pesan Suharto.
Scroll to top