DPO Kasus Pemerkosaan Gadis Dibawah Umur Berhasil Diamankan Tim Opsnal Polsek Koto Gasib

DPO Kasus Pemerkosaan Gadis Dibawah Umur Berhasil Diamankan Tim Opsnal Polsek Koto Gasib


Kamis 24 Januari 2019 08:23:15 WIB
Tribratanewsriau - Setelah satu tahun kabur kaburan demi menghindari proses hukum, Imam Faisal (23) akhirnya bertekuk lutut di tangan tim Opsnal Polsek Koto Gasib. DPO kasus percobaan perkosaan anak di bawah umur ini dicokok di rumahnya, Jalan Pertamina, Buatan II, Koto Gasib, Siak Rabu (9/1/2019).

Tidak mudah menangkap buronan ini, pasalnya, saat akan disergap di rumahnya, Imam berupaya kabur lagi. Untungnya, petugas sigap hingga berhasil memborgolnya dan langsung digelandang ke Polsek Koto Gasib.

Kapolres Siak AKBP Ahmad David SIK melalui Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan G SE menyebut, Imam dilaporkan Dut (62), orangtua korban, J (14), dengan LP/B/05/II/2018/Riau/Res Siak/Sek Koto Gasib atas perbuatan memaksa J melakukan persetubuhan.  Kejadiannya pada 21 Januari 2018 sekira pukul 16.00wib. TKP nya di semak-semak Kampung Buatan II, Koto Gasib, Siak.

Namun, paska dilaporkan, Imam menghilang dari kampungnya. Polisi yang mencari, sulit menemukan keberadaannya. Maka Polsek Koto Gasib lalu menetapkan Imam masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan ketetapan DPO / 02 / II / 2018 / Reskrim tanggal 13 Februari 2018.

Kemungkinan, imbuh Suryawan, tersangka mengira dirinya sudah aman setelah setahun menghilang, makanya berani pulang kerumahnya. "Padahal tidaklah demikian, begitu mengetahui, keberadaan DPO ini, kita langsung turunkan tim untuk mengamankannya. Sempat dia berusaha lari, tapi alhamdulillah atas kesigapan tim, akhirnya berhasil diamankan," ungkap Kapolsek.

Saat ini tersangka Imam sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Koto Gasib. Sedangkan korban masih bersekolah di salah satu SMP di Koto Gasib.

Terkait persembunyian sang DPO selama satu tahun penuh, kata Surya, lokasinya berpindah-pindah antara Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan. "Sesuai pengakuannya, dia berpindah-pindah. Awalnya di Kampar lalu ke Pelalawan," pungkasnya.
Scroll to top