![]() |
![]() |
|
Tribratanewsriau.com Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul) mengaku akan menindaklanjuti adanya pengaduan dua wartawan yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Menejemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Merangkai Artha Nusantara (MAN). Perlakuan tidak menyenangkan itu terjadi pada Kamis (14/2/2019) lalu.
Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Tribun com . Saat
itu, dua wartawan yakni Eka Syahputra dari Riau Televisi dan Sudirman dari
media online metroterkini.com hendak lakukan peliputan terkait adanya informasi
pencemaran sungai diduga berasal dari limbah PT MAN.
Tindakan
terkesan arogan dari pihak PT MAN kepada dua wartawan ini sudah dibuat laporan
pengaduan ke Mapolres Rohul pada Rabu (20/2/2019).
Sebelum
melaporkan ke SPKT Polres Rohul, dua wartawan sempat melakukan koordinasi
dengan pihak Sat Reskrim Polres Rohul.
Kapolres
Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, SIK, M. Si melalui Kasat Reskrim Polres Rohul
AKP Harry Avianto, SIK membenarkan pihaknya sudah menerima pengaduan terkait
ada tindakan tidak menyenangkan yang dialami oleh dua wartawan di Rohul.
AKP
Harry mengaku, laporan pengaduan yang dilayangkan oleh korban, yakni dua
wartawan sudah di disposisi oleh Kapolres Rohul untuk dilimpahkan ke Sat
Reskrim Polres Rohul guna ditindaklanjuti.
"Kita
pelajari dahulu, jika memenuhi unsur, akan kita proses sesuai aturan yang berlaku,"
kata AKP Harry, Senin (25/2/2019.
Sementara,
Sudirman, salah satu korban sikap arogansi perusahaan, menuturkan, peristiwa
intimidasi yang dialami dirinya, bersama rekanya tersebut, terjadi saat tim
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rohul, bersama Perwakilan Perusahaan,
turun mengambil sampel air di hilir sungai Juragi, Desa Bangun Jaya, Kecamatan
Tambusai Utara, yang diduga tercemar limbah
Ia menambahkan, setelah selesai mengambil
sampel dari hilir Sungai Juragi, Tim DLH kemudian bergerak ke kawasan
Perusahaan untuk mengambil Sampel Limbah di Kolam Limbah PT MAN.
Saat diperjalanan menuju Kolam Limbah Perusahaan, Sudirman mengaku mendengar, seorang maneger PT MAN, memerintahkan security, agar tidak memperbolehkan wartawan masuk ke kolam limbah untuk mengambil gambar.
"Kami sempat pertanayakan itu kepada orang DLH, mengapa kami tidak boleh masuk, dan oleh orang DLH, kita diminta masuk bersama dengan mereka," ujarnya.
Namun, Ketika masuk menuju ke kolam limbah
PT MAN tersebut, Seorang Seucirty kemudian datang menghadang Eka Syahputra,
Wartawan Riau Televisi, yang saat itu mencoba mengambil Visual Kolam Limbah PT
MAN.