Polisi Ciduk Pasutri Karena Merampok IRT Yang Antar Anaknya ke Sekolah

Polisi Ciduk Pasutri Karena Merampok IRT Yang Antar Anaknya ke Sekolah


Kamis 14 Maret 2019 07:43:45 WIB
tribratanewsriau.com. Jajaran Polres Pelalawan dan Polda Riau berhasil meringkus dua tersangka pembunuhan terhadap LE Br Sihombing, 39 tahun, warga Kecamatan Bandar Seikijang pada 19 Februari 2019 lalu.

Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Tribunpelelawan com bahwa dua tersangka ternyata berstatus pasangan suami istri (pasutri). "Sudah kita amankan. Tersangkanya suami istri," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan melalui Paur Humas Ipda Leonardo, Selasa (12/3/2019).

Dua tersangka tersebut yakni BaS, 34 tahun dan istrinya MnP, 31 tahun. Keduanya tinggal di Jalan Pasar Seikijang, Pelalawan. Kedua tersangka ini ditangkap Senin (11/3/2019) di Huta Perbalogan Kelurahan Perbalongan Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut. Dari tangan tersangka ini, ditemukan ponsel merk Samsung lipat warna hitam milik korban Br Sihombing. Penangkapan dilakukan Tim Resmob/Jatanras Polda Riau Sat Reskrim Polres Pelalawan dan Unit Reskrim Polsek Seikijang.

Dari keterangan tersangka, keduanya mengakui membunuh mencuri dua unit handphone dan Rp 800.000 milik korban.

Diberitakan sebelumnya, LE Br Sihombing mengatarkan anaknya RA Nainggolan, 6 tahun, ke SDN 001 Kelurahan Sekijang pada 19 Februari. Korban mengendarai motor Vixion. Sekitar 1 km dari kompleks rumah korban ada portal. Biasanya portal ini selalu terbuka.

"Saat kejadian, portal tertutup. Sehingga korban diduga turun di motor untuk membuka portal," kata Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusuf Purba. Diduga portal sengaja ditutup pelaku. Saat korban turun dari motor, diduga saat itulah pelaku datang dan membunuh serta merampas barang milik korban.

Anak korban itu purapura pingsan dan berlari pulang setelah pelaku pergi. Diduga karena berpurapura pingsan ini, si anak tidak mengetahui secara pasti jumlah pelaku. Begitu juga proses pembunuhan korban. Kepada polisi si anak mengatakan pelaku ada dua orang, kadang menyebut empat orang.

Namun si anak mengatakan pelaku menggunakan sepeda motor. Menutup wajah dan hanya terlihat bagian mata. Pakai jaket dan sarung tangan. Kembali ke kronologis, sesampainya di kompleks perumahan, si anak bertemu dengan tetangga. Si anak punya menceritakan kejadian yang dialami ibunya.

Para tetangga langsung memanggil ayah anak tersebut atau suami si korban. Setelah itu, warga ramairamai menuju lokasi. Tiba di lokasi warga melihat kendaraan si korban sudah rebah di tanah. Tapi korban tidak terlihat.

Dicari hampir 1 jam atau sekitar pukul 08.15 wib, korban akhir ditemukan. Ternyata korban diletakkan di kanal, tidak jauh dari motor korban. Kanal tersebut dipenuhi air dengan ketinggian sekitar 30 cm. Posisi korban telungkup dan tidak bernyawa lagi.

Korban pun dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara, Pekanbaru. Hasil otopsi, ada luka lecet di dagu korban.

Scroll to top