Riau Jalur Masuk Narkoba Asal Malaysia

 Riau Jalur Masuk Narkoba Asal Malaysia


Minggu 21 April 2019 13:37:34 WIB
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau menyatakan Bumi Lancang Kuning masuk lima besar pasar narkoba di Indonesia. Namun untuk jalur masuk sindikat narkoba Malaysia, Riau berada di peringkat atas di Pulau Sumatera karena banyaknya pintu masuk yang minim penjagaan.

Sebagaimana diberitakan oleh Kantor Berita Liputan6 com, Menurut Kepala BNN Riau Brigjen Drs Untung Subagyo, jalur perlintasan narkoba paling banyak terdapat di daerah pesisir, seperti Kota Dumai, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti. Di daerah tersebut banyak terdapat pelabuhan tak resmi, tepatnya di muara sungai di perbatasan.

"Kemudian ada jalur Malaysia dari Kota Dumai, lalu ke Duri tujuan Kota Pekanbaru. Muara akhirnya bisa saja di Pekanbaru ataupun Jakarta," sebut Untung di kantornya.

Untung menjelaskan, saat ini Kota Medan, Sumatra Utara, kemudian Jakarta, Surabaya, Makassar dan terakhir Riau menjadi primadona pasar gelap sabu Malaysia. Hal ini karena banyaknya permintaan sehingga diimbangi permintaan.

Namun untuk empat daerah selain Riau, narkoba dari Malaysia masuk secara langsung sangat sulit. Di daerah itu pengawasannya cukup ketat, ditambah lagi terlalu jauh bandar narkoba Malaysia untuk memasok barangnya ke sana.

Hingga kini, Untung belum mengetahui berapa sabu dan ekstasi Malaysia masuk setiap bulannya ke Riau. Begitu juga dengan kebutuhan bandar ataupun pengedar yang selalu mencari pengkonsumsi baru.

Dia juga menjelaskan, bandar narkoba penerima pasokan sabu dari Malaysia selalu menggunakan modus baru menyelundupkan barangnya agar sampai ke Pekanbaru. Modus ini bisa juga menggunakan tradisional, misalnya menyamar jadi petani.

Hingga kini, BNN masih mendalami apakah bandar dan pengedar yang selama ini ditangkap dikendalikan narapidana di Lapas, baik di Riau ataupun provinsi lainnya. Koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) terus dilakukan.
Scroll to top