Korban adalah pemuda berusia 25 tahun bernama Dwi Dedi Saputra. Dedi ditemukan tak bernyawa, tergantung dengan kain panjang di kamarnya.
Kapolres Rohul AKBP M Hasyim Risahondua SIK, MSi melalui Paur Humas Ipda Feri Fadli SH menerangkan, Dedi pertama kali ditemukan tak bernyawa di rumahnya oleh ibunya Ratna Wanti (48).
Ipda Feri menerangkan, penemuan korban gantung diri itu terjadi pada Sabtu (20/4/2019) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, karena memasuki waktu Salat Magrib, Ratna hendak membangunkan anaknya, yang dikira sedang tertidur di kamarnya.
"Ibu korban sempat memanggil berulang kali. Namun tidak ada jawaban dari sang anak. Bahkan ibunya menganggap anaknya sedang tertidur pulas. Akhirnya, ibu korban membuka pintu kamar anaknya," jelas Ipda Feri, Selasa (23/4).
"Ibu korban histeris dan memanggil warga sekitar. Seketika itu juga, warga berdatangan ke rumah korban," terangnya.
Betapa kagetnya ibu korban ketika membukan pintu, dia melihat putranya dalam posisi tergantung dengan kain panjang yang diikatkan di plafon.
Melihat ibu korban histeris, di tengah kerumunan warga yang menyaksikan kejadian gantung diri itu, paman korban Edi Junaidi (37) bersama warga sekitar segera menurunkan korban dari ikatan yang menjeret leher Dedi.
Hal ini dibuktikan keluarnya cairan dari kemaluan korban, kondisi terjulurnya lidah, serta adanya bekas lilitan di leher korban.
"Kemudian, setelah dilaporkan ke Polsek Kepenuhan, polisi pun langsung turun ke TKP, untuk melakukan evakuasi ke rumah sakit terdekat guna dilakukan visum," imbuhnya.
Berdasarkan hasil visum, dokter mengatakan bahwa korban murni gantung diri.