Operasi terpusat ini lakukan untuk menurunkan angka kasus dan korban kecelakaan serta pelanggaran aturan lalu lintas.

Dengan tema cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas (Kamseltibcarlantas) operasi ini berlangsung selama 21 hari dengan melibatkan 790 personil sejajaran Polda Riau dan dibantu personel Dishub, Jasa Raharja, dan Polisi Militer.

Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs. Wahyu Widada M.Phil saat memimpin apel tersebut mengatakan secara nasional kasus kecelakaan lalu lintas masih cukup tinggi mencapai 833 ribu kasus.

Berdasarkan data kasus kecelakaan lalu lintas selama tahun 2018 tercatat 1.134 korban meninggal dunia, luka berat 542 orang dan luka ringan 4.700 orang dengan kerugian materi mencapai Rp9 miliar.

Masalah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas memerlukan perhatian semua pihak dan lapisan masyarakat agar jumlahnya tidak semakin meningkat dan menimbulkan korban yang lebih banyak.

Guna mengatasi masalah tersebut, Polda berupaya menggelar operasi kepolisian bersama instansi terkait serta menggalakkan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat.

Melalui upaya tersebut diharapkan bisa tumbuh budaya tertib berlalu lintas serta merobah pola pikir masyarakat taat dan patuh dalam berlalu lintas mewujudkan kamseltibcarlantas.