Turnamen yang diperuntukkan bagi pemula itu digelar lebih dari satu pekan, dimulai dari tanggal 16 hingga 22 Juni 2019. Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah biliar Arena Pool & Cafe di Jalan Kuantan Pekanbaru.

Supriyanto tergabung dalam group Wong Deso Pekanbaru. Selain dia, komunitas itu juga berhasil memborong semua posisi. Untuk runner up diraih Santo Zhong, semi finalis I adalah Febry, dan semi finalis II adalah Yulianto.

“Kita berharap ke depannya kegiatan seperti ini terus berjalan,” ujar Supriyanto kepada haluanriau.co, Minggu (23/6).

Lebih lanjut, Ketua Komunitas Biliar Pekanbaru itu mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung rumah biliar yang telah mau melaksanakan kegiatan turnamen ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif terutama bagi generasi muda, sehingga terhindar dari hal-hal yang negatif, seperti narkoba dan tindakan kriminal lainnya.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini mampu menghasilkan atlet biliar untuk Provinsi Riau, khusunya Pekanbaru,” lanjut dia.

Dalam kesempatan itu, anggota Polri berpangkat komisaris polisi itu berharap, ke depannya rumah biliar mengantongi perizinan tersendiri, dan tidak lagi izin kafe. Sehingga tidak ada lagi penilaian atau anggapan negatif terkait olahraga biliar yang juga terbuka luas untuk masyarakat umum.

“Kita harap izinnya, rumah biliar. Bukan cafe, agar tidak ada lagi penilaian negatif pada olahraga biliar,” harapnya.

Sementara itu, Ferry selaku pengelola pemilik rumah biliar Arena Kuantan mengucapkan terimakasih atas partisipasi atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bagus khususnya dalam upaya pencarian bibit baru olahraga biliar yang akan terus dibina menjadi atlet profesional.

“Kita juga berterimakasih kepada Komunitas Biliar Pekanbaru, dan kita juga akan selalu mendukung komunitas dalam membesarkan olahraga biliar serta mencari bibit baru ke depannya,” kata dia seraya mengatakan, pihaknya siap menyelenggarakan turnamen serupa ini secara rutin.