"Kepolisian tentunya sudah menargetkan dari awal, tidak tiba–tiba saja. Pasti sudah ada kajian terlebih dahulu, disergap, baru dilumpuhkan, dan itu sudah tepat," kata Kordias sebagaimana diberitakan oleh kantor berita riauhits com.

Riau, imbuhnya, merupakan daerah dengan banyak pintu masuk sehingga pelaku dengan mudah membawa masuk narkoba. Karena itu, tindakan tindakan pelumpuhan dengan cara ditembak mati merupakan langkah yang tepat.

"Sedangkan penjambret saja diperintah Kapolri tembak mati kan, apalagi narkoba ini kan musuh terberat kami sekarang. Jadi, peran kepolisian sekarang kami dukung dengan diambil tindakan penembakan itu," jelasnya.

Ditambahkannya, ke depannya, semua pihak diminta bekerja sama untuk membasmi peredaran narkoba di Bumi Lancang Kuning. Sebelumnya, aksi baku tembak antara Jantanras Ditreskrimum Polda Riau dan bandar narkoba, Santriandi di sebuah perumahan Jalan Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. Aksi itu berlangsung setengah jam hingga menewaskan Satriandi dan AR.