Dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tedjo, peristiwa itu bermula saat jam kerja korban SL melakukan pembersihan pada bagian Claybath mesin, setelah pembersihan korban melakukan pengecekan kondisi shell elevator mesin, saat melakukan pengecekan kaki sebelah kiri korban terpeleset sehingga masuk kedalam lubang mesin conveyor sehingga tertarik oleh mesin conveyor yang sedang beroperasi dan diikuti kaki sebelah kanan korban, saat itu juga korban berteriak minta tolong, Sdr SF (saksi) yang berada di dekat lokasi yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju lokasi kejadian dan melihat korban dalam posisi kedua kaki terjepit didalam conveyor mesin, lalu Sdr SF menuju panel listrik untuk mematikan arus sehingga shell conveyor tdk berfungsi lagi. Proses evakuasi mengeluarkan korban yang terjepit memakan waktu sekira 25 menit dan korban langsung dibawa ke Puskesmas Seberida untuk perawatan medis dan dirujuk ke RS Indrasari. Sekira jam 21.30 Wib dokter RS Indrasari menyatakan korban telah meninggal dunia. Jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya di Kota Dumai.

Pada hari Senin tanggal 11 April 2016 pihak perusahaan yg diwakili oleh Sekretaris P2K3 PT. BIM Sdr Samsudin memberikan uang santunan kepada isteri korban dan menandatangani berita acara penyerahan santunan tanpa adanya tuntutan kepada pihak perusahaan atas kecelakaan kerja tsb.

Pada hari kamis tgl 14 April sekira jam 16.30 wib Kapolsek Batang bersama dua orang personil melakukan cek TKP insiden Laka kerja Di PT.BIM dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi pada saat kejadian tsb. Kegiatan berakhir Jam 18.45 Wib (AA)