Jumat 23 Agustus 2019 14:03:32 WIB
TribratanewsRiau - Polres Inhil masih memburu pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang dialami Kapal Berkat Doa Ibu Bapak II, di Perairan Kuala Batang Tumu, Desa Batang Tumu, Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil.
Kapal bermuatan gas elipiji 3 Kg tersebut menjadi korban perompakan saat sedang berada di perairan tersebut.
“Dalam proses lidik. Sementara Polsek di back-up Polres,†ujar Indra kepada Tribun, Kamis (22/8).
Kapolres Inhil AKBP Christian Rony melalui Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Indra Lamhot Sihombing menuturkan, Polres Inhil langsung membantu Polsek Mandah untuk mengungkap kasus ini.
Dia mengimbau masyarakat yang beraktifitas di perairan agar selalu waspada dan memperhatikan semua aspek keselamatan saat berlayar.
“Harus dilengkapi sarana prasarana, khususnya penerangan dan alat komunikasi di kapal. Itu agar bisa mengantisipasi hal–hal yang tidak diinginkan,†tutur Indra.
Namun sekitar pukul 19.00 WIB, tiba–tiba sebuah kapal kecil berisi 4 orang tidak dikenal menabrak Kapal Berkat Doa Ibu Bapak II, saat kapal sedang berada di perairan Kuala Batang Tumu.
Untuk diketahui, Kapal Berkat Doa Ibu Bapak II, yang berisi muatan tabung gas elpiji 3 kg berangkat dari Tembilahan menuju Pelangiran, Sabtu (10/8) lalu sekira pukul 14.00 WIB.
Kemudian tiga orang tak dikenal naik ke atas kapal dengan marah-marah, lalu memukul kapten kapal bernama Junaidi (35) dan satu orang ABK bernama Edi Saputra (21).
Sekitar 10 menit berselang, barulah tiba kapal besar yang kemudian menyalin muatan gas elpiji 3 kg yang diangkut Kapal Berkat Doa Ibu Bapak II.
Tidak hanya sampai di situ, karena setelah selesai menyalin muatan, kemudian pelaku membawa kapal masuk ke dalam parit dan mengancam korban dengan mengatakan, "jangan keluar sampai siang hari."
Selanjutnya kapal perompak tersebut pergi membawa seluruh muatan kapal.