Kamis 05 September 2019 23:21:37 WIB
TribratanewsRiau - Kabut asap di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau masih bertahan hingga Kamis (5/9), kepekatannya sama seperti sehari sebelumnya.
Padahal hujan sempat turun pada pagi hari, namun intensitasnya ringan dan tidak merata serta berhatan cuman sebentar saja.
"Jarak pandang kita diatas 3.000 meter sekarang, sedikit meningkat dari kemarin," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, Kamis (5/9).
Kabut cukup terasa pada indra penciuman dengan aroma terbakar serta menghambat pandangan mata.
Kemudian ditambah lagi asap kiriman dari kabupaten dan provinsi yang bertetangga dengan Pelalawan.
Menurut Hadi Penandio, kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Pelalawan diperkirakan berasal dari Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) yang ada di wilayah Kerumutan saat ini cukup parah.
Apalagi arah angin bertiup ke Pelalawan menambah bertumpuknya kabut.
"Asap ini sudah bercampur dari Karhutla kita dan daerah tetangga. Soalnya di daerah sebelah juga Karhutlanya cukup parah," tambah Hadi Penandio.
Diterangkannya, ada tiga lokasi Karhutla yang saat ini terparah di Pelalawan dan menjadi fokus pemadaman personil tim gabungan.
Diantaranya Kecamatan Kerumutan, Desa Merbau Kecamatan Bunut, serta Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan.
Kemudian ada terpantau titik api di Kecamatan Teluk Meranti antara Desa Pulau Muda dan Desa Segamai yang sedang dicek oleh tim rayon kecamatan.
Operasi pemadaman serta pendinginan terus di lakukan di tiga lokasi tersebut untuk memadamkan api dan melokalisir agar tidak merembet.
"Angin juga sangat kencang disini. Jadi api yang sudah padam, kembali hidup lagi karena tertiup angin," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK.
Pemadaman terkendala dengan stok air yang sangat minim dan akses ke lokasi sangat sulit ditembus.
Kapolres Kaswandi memimpin langsung operasi pemadaman di wilayah Kerumutan yang saat ini cukup parah.
Disamping itu lahan gambut yang terbakar cukup dalam sehingga dulit dipadamkan.