Disnaker Catat 30 Persen Kecelakaan Kerja di Riau Akibat Kecelakaan lantas

Disnaker Catat 30 Persen Kecelakaan Kerja di Riau Akibat Kecelakaan lantas


Senin 09 September 2019 18:36:02 WIB
tribratanewsriau.com Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau mencatat sebanyak 30 persen kasus kecelakaan kerja di wilayah itu diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas di jalan raya.

Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita riauexpose com  “Kecelakaan kerja disebabkan tiga hal pertama manusia, peralatan dan lingkungan kerja,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Riau, Jonli usai acara, peluncuran dan sosialisasi program promotif preventif safety riding tahun BPJSKetenagakerjaan di Pekanbaru, Minggu.

Oleh karena itu perlu dilakukan upaya guna menekan lakalantas bagi pekerja, agar mereka bisa selamat saat hendak berangkat atau pulang kerja. Hal ini secara langsung tentu akan mendorong produktifitas. Selain itu perusahaan juga tidak dirugikan.

Karenanya, sebut Jonli, upaya promotif preventif sangat diperlukan guna menekan tingkat kecelakaan.

“Melalui upaya pengendalian maka akan memberikan terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan pada akhirnya dapat menekan resiko dan meningkatkan produktifitas,” tuturnya lagi.

Sementara itu Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumatera Barat–Riau dan Kepri Budiono menyatakan, sosialisasi safety riding ini ditaja sasarannya ingin menurunkan risiko sosial, khususnya kecelakaan lalulintas. Di mana lewat kegiatan ini si pengendara diberi ilmu bagaimana caranya berkendaraan tidak berisiko.

“Walau hasilnya kembali lagi kepada manusianya, tetapi kalau sudah didik teorinya diharapkan akan bisa menjalankan praktiknya,” ujar Budiono.

Menurut Budiono, pekerja perusahaan yang ikut sosialisasi tersebut adalah mereka yang selama ini telah tertib membayarkan iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, tidak menunggak iuran, sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan paling minim tiga tahun, selanjutnya tidak termasuk dalam kategori pemberi kerja daftar sebagian fasilitas dan program.

Jumlah peserta yang ikut pelatihan safety riding ada sekitar 320 dari 48 perusahaan.

Sementara itu,Kasubdid Kamsel Dirlantas Polda Riau AKBP Lilik Eko Putro pada kesempatan yang sama membenarkan lakalantas di Provinsi Riau banyak melibatkan kendaraan roda dua karena kelalaian manusia.

Manusia yang menyebabkan kecelakaan itu bisa jadi dikarenakan dia tidak mengerti dengan aturan yang ada, atau juga tidak bisa mengoperasionalkan kendaraan dengan baik.

“Yang lebih sering itu karena buru–buru. Ini akibat perilaku berkendaraan orang masih mengabaikan keselamatan. Kunci safety riding adalah anda selamat dan lawan selamat,” pungkasnya.

Scroll to top